Kembudpar Siapkan Program SDM untuk Industri Film Nasional, Dorong Sineas Indonesia Go Internasional
Kementerian Kebudayaan menyiapkan program pengembangan SDM di industri film untuk generasi muda, mendukung partisipasi Indonesia di IFFR 2025 dan mendorong perfilman nasional ke kancah internasional.
Jakarta, 20 Februari 2024 - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengumumkan program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor perfilman Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberdayakan generasi muda, khususnya generasi milenial, agar dapat berkontribusi aktif dalam industri film Tanah Air. Inisiatif ini diluncurkan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memajukan industri perfilman Indonesia dan meningkatkan daya saingnya di tingkat internasional.
Fadli Zon menjelaskan bahwa program pengembangan SDM ini akan mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan penulisan naskah film. Tujuannya adalah untuk membekali para sineas muda dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menciptakan karya-karya berkualitas dan mampu bersaing di pasar global. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta lebih banyak film-film Indonesia yang berkualitas dan mampu menembus pasar internasional.
Keterlibatan Indonesia dalam International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025 juga menjadi salah satu fokus utama dari program ini. Keberhasilan para sineas Indonesia dalam ajang internasional seperti IFFR, yang berlangsung pada 30 Januari hingga 9 Februari 2025, dinilai sebagai langkah penting dalam mempromosikan perfilman Indonesia di mata dunia. Partisipasi aktif dalam festival film internasional dianggap sebagai bentuk diplomasi budaya yang efektif.
Pengembangan Kapasitas SDM untuk Industri Film
Program capacity building yang digagas Kementerian Kebudayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM di industri perfilman. Program ini akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para sineas muda, mulai dari tahap penulisan naskah hingga proses produksi film. Dengan demikian, diharapkan akan muncul lebih banyak talenta-talenta muda yang berbakat di industri perfilman Indonesia.
Pelatihan penulisan naskah film menjadi salah satu fokus utama dalam program ini. Kemampuan menulis naskah yang baik merupakan kunci utama dalam pembuatan film yang berkualitas. Dengan pelatihan yang intensif, diharapkan para peserta program dapat menghasilkan naskah-naskah film yang inovatif dan menarik.
Selain pelatihan penulisan naskah, program ini juga akan mencakup berbagai aspek lain dalam pembuatan film, seperti penyutradaraan, sinematografi, dan editing. Dengan penguasaan berbagai aspek teknis dalam pembuatan film, para sineas muda diharapkan dapat menghasilkan karya-karya yang lebih profesional dan berkualitas.
Dukungan pemerintah terhadap industri perfilman Indonesia sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangannya. Program pengembangan SDM ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memajukan industri film nasional.
Dukungan Pemerintah dan Apresiasi dari Tokoh Perfilman
Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK), Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, memberikan dukungan penuh terhadap keikutsertaan sineas Indonesia di IFFR 2025. Dukungan ini meliputi penyediaan fasilitas dan berbagai bantuan lainnya untuk para delegasi dan pembuat film.
Aktor Reza Rahadian menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah tersebut. Ia menekankan bahwa film merupakan media diplomasi budaya yang efektif untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional. Partisipasi aktif dalam festival film internasional merupakan langkah strategis untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia.
Keberhasilan beberapa film Indonesia di IFFR 2025, seperti "Four Seasons in Java" karya Kamila Andini yang memenangkan VIPO Award, juga menunjukkan potensi besar perfilman Indonesia di kancah internasional. Film-film lain seperti "Midnight in Bali", "Gowok Kamasutra Jawa", "This City is a Battlefield", "Whispers in the Dabbas", "Sehidup Semati", dan "Bachtiar" juga turut mengharumkan nama Indonesia di festival tersebut.
Partisipasi dalam festival film internasional seperti IFFR tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi platform untuk memperluas jaringan dan kolaborasi dengan sineas internasional. Hal ini penting untuk mendorong perkembangan industri film Indonesia dan meningkatkan kualitas film-film Indonesia.
Dengan adanya program pengembangan SDM dan dukungan pemerintah, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan karya-karya yang berkualitas, mampu bersaing di pasar internasional, dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.