Kemendikbudristek dan Muslimat NU Jalin Kerja Sama Penguatan Pendidikan Karakter
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjalin kerja sama dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperkuat pendidikan karakter anak usia dini melalui berbagai program dan pelatihan.
Surabaya, 14 Februari 2024 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi berkolaborasi dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperkuat pendidikan karakter anak usia dini di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
Langkah Strategis Penguatan Pendidikan Karakter
Mendikbudristek, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa MoU ini merupakan langkah strategis dalam membangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas dan berkarakter. Kerja sama ini akan segera diimplementasikan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk pelaksanaan program di lapangan. Muslimat NU dipilih sebagai mitra strategis karena memiliki jaringan luas lembaga pendidikan, termasuk ribuan Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA).
"Kami optimistis kerja sama ini akan memberikan dampak signifikan," ujar Mendikbudristek. "Muslimat NU memiliki peran penting dalam pendidikan anak usia dini, dan kolaborasi ini akan memperkuat upaya kita dalam membangun karakter anak sejak usia dini."
Penguatan PAUD dan Peran Muslimat NU
Kolaborasi ini akan mencakup berbagai program, mulai dari pengembangan kurikulum PAUD yang berfokus pada pendidikan karakter, hingga pelatihan bagi para guru dan tenaga pendidik. Muslimat NU sendiri telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan anak usia dini, mengelola ribuan lembaga pendidikan, termasuk PAUD, TK, RA, TPA, dan TPQ. Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa Muslimat NU telah aktif dalam penguatan pendidikan karakter anak usia dini di berbagai daerah di Indonesia.
"Muslimat mengelola lebih dari 6.800 PAUD dan hampir 10.000 TK/RA," kata Khofifah. "Namun, tantangan saat ini berbeda dengan masa lalu. Perkembangan teknologi informasi, misalnya, menuntut kita untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kualitas pendidikan."
Kurikulum dan Pelatihan yang Terintegrasi
Salah satu fokus kerja sama ini adalah peningkatan kualitas pendidikan melalui pelatihan guru dan adopsi kurikulum dari sekolah-sekolah teladan. Kemendikbudristek akan menyediakan referensi dan dukungan teknis, termasuk kurikulum dari PAUD dan TK teladan yang telah terpilih dalam program nasional. Beberapa PAUD dan TK Muslimat NU di Gresik, Malang, dan Padang Panjang telah mendapatkan pengakuan sebagai sekolah teladan.
"Kami akan terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan pelatihan-pelatihan bagi para guru dan mengadopsi sistem dan kurikulum dari sekolah-sekolah yang memiliki predikat baik," jelas Khofifah. "Referensi seperti PAUD dan TK teladan akan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum dan pelatihan."
Menjawab Tantangan Zaman
Program parenting juga akan menjadi bagian dari kerja sama ini, guna memperkuat pendidikan karakter anak usia dini melalui peran keluarga. Kerja sama ini diharapkan dapat menjawab tantangan zaman dan memastikan anak-anak Indonesia tumbuh dengan karakter yang kuat, berakhlak mulia, dan siap menghadapi masa depan. Dengan menggabungkan pengalaman dan sumber daya Kemendikbudristek dan jaringan luas Muslimat NU, diharapkan kolaborasi ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Kemendikbudristek dan Muslimat NU berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam upaya membangun generasi muda Indonesia yang unggul dan berkarakter.