Kisah Inspiratif: SIG Ubah Limbah Ternak Sapi Jadi Berkah Ekonomi, Libatkan 879 Perempuan di Blora!
PT Semen Indonesia (SIG) sukses mengubah limbah ternak sapi menjadi sumber pendapatan baru bagi 879 perempuan di Blora melalui program inovatif. Simak kisah inspiratifnya!
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui inisiatif luar biasa di Blora, Jawa Tengah. Perusahaan ini berhasil mengubah limbah ternak sapi yang sebelumnya menjadi masalah lingkungan, kini menjadi sumber peningkatan ekonomi yang signifikan. Upaya ini melibatkan partisipasi aktif 879 perempuan di wilayah tersebut, menandai sebuah inovasi sosial yang patut dicontoh.
Program transformatif ini dikenal sebagai Bumi Kartini (Buah Manis Karya Wanita Tani), dijalankan oleh PT Semen Gresik, salah satu anak usaha SIG. Pelaksanaannya berpusat di Desa Ngampel, Blora, yang merupakan salah satu desa di ring 1 perusahaan. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga secara holistik menyentuh isu lingkungan dan sosial, menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi komunitas.
Diluncurkan sejak tahun 2021, Program Bumi Kartini mengintegrasikan beberapa pilar kegiatan utama. Pilar-pilar tersebut meliputi bercocok tanam di pekarangan rumah, pengolahan limbah sapi menjadi pupuk organik, serta pembentukan bank sampah. Kolaborasi erat dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menciptakan perubahan nyata di masyarakat.
Inovasi Sosial dan Dampak Lingkungan Berkelanjutan
Inovasi sosial yang diusung SIG melalui Program Bumi Kartini telah membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan lingkungan di Desa Ngampel. Program ini secara khusus menargetkan pemberdayaan perempuan dengan fokus pada peningkatan keterampilan lingkungan dan kualitas hidup yang lebih baik. Vita Mahreyni, Corporate Secretary SIG, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap isu sosial dan lingkungan melalui pendekatan ekonomi sirkular.
Salah satu capaian penting program ini adalah keberhasilannya dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran sapi. Limbah tersebut kini diolah menjadi pupuk kompos dan biourin yang bernilai guna, mengurangi dampak negatif terhadap Anak Sungai Lusi yang dulunya tercemar. Pada tahun 2024, Bumi Kartini mencatat penurunan timbulan limbah kotoran sapi sebanyak 98,2 ton, serta mencegah emisi gas metana sebesar 1,64 ton setara karbondioksida (CO2 eq) per tahun, menunjukkan kontribusi nyata terhadap mitigasi perubahan iklim.
Selain itu, bank sampah desa yang merupakan bagian dari program ini, berperan vital dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah anorganik. Sampah-sampah tersebut dipilah berdasarkan jenisnya, termasuk yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk produksi semen. Sistem pengelolaan limbah terpadu ini tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari material yang sebelumnya dianggap tidak berguna.
Peningkatan Ekonomi Keluarga dan Kualitas Hidup Masyarakat
Aspek ekonomi menjadi salah satu pilar utama keberhasilan Program Bumi Kartini, memberikan dampak langsung pada peningkatan pendapatan dan penghematan biaya bagi anggota kelompok. Rata-rata pendapatan anggota kelompok Bumi Kartini meningkat signifikan, mencapai Rp6.480.000 per tahun. Anggota kelompok ternak bahkan mengalami penambahan pendapatan hingga Rp4.800.000 per tahun, menunjukkan diversifikasi sumber penghasilan.
Program ini juga berhasil menciptakan penghematan biaya belanja rumah tangga yang substansial. Penghematan biaya belanja sayur per keluarga mencapai Rp13.185.000 per tahun, karena anggota dapat memanen sayuran dari pekarangan mereka sendiri. Selain itu, penghematan belanja pupuk mencapai Rp4.340.000 per keluarga per tahun, berkat produksi pupuk organik dari limbah ternak sapi yang dilakukan secara mandiri.
Hasil panen sayuran dari total 9.324 hektare pekarangan rumah warga rata-rata mencapai 1.405 kilogram per bulan. Berbagai jenis sayuran seperti kembang kol, kubis, terong, markisa, kangkung, wortel, kacang panjang, buncis, pakcoy, selada, sawi, dan pare berhasil dibudidayakan. Selain dikonsumsi secara mandiri, hasil panen ini juga dipasarkan langsung dan diolah menjadi produk turunan seperti selai terong, keripik pare, keripik terong, dan sirup markisa, menambah nilai ekonomi.
Kolaborasi Kuat dan Transformasi Desa Ngampel
Koordinator Bumi Kartini sekaligus Ketua PKK Desa Ngampel, Nikmatus Zahroatin, mengungkapkan bahwa program ini menjadi titik balik bagi desanya. Desa Ngampel yang dulunya dikenal gersang dan sulit ditanami, kini telah berubah menjadi daerah produktif. Perubahan ini terjadi berkat pendampingan intensif dari PT Semen Gresik, yang dimulai sejak tahun 2020 dan terus berlanjut hingga saat ini, menunjukkan komitmen jangka panjang perusahaan.
Nikmatus mengisahkan bahwa awal keterlibatannya didasari oleh potensi pekarangan warga yang luas namun belum termanfaatkan secara optimal. Perusahaan kemudian memfasilitasi dengan menyediakan media tanam, bibit unggul, dan pelatihan komprehensif kepada warga. Pendampingan ini memastikan anggota kelompok memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengelola pertanian pekarangan dan pengolahan limbah.
Kolaborasi antara perusahaan, BUMDes, dan Posyantek juga berperan penting dalam mengatasi masalah pencemaran Anak Sungai Lusi. Melalui upaya bersama, limbah ternak sapi berhasil diubah menjadi pupuk kompos dan biourin yang bernilai ekonomi tinggi. Kerja sama yang erat dan berkelanjutan ini diharapkan dapat terus memberikan manfaat timbal balik bagi perusahaan dan masyarakat Desa Ngampel, menciptakan ekosistem yang lestari dan sejahtera.