LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Lagu "Mesem": Simbol Kesetaraan dari Situbondo untuk Kaum Difabel

Sanggar Seni Nusantara Rhytem Situbondo menciptakan lagu "Mesem", sebuah karya musik yang menyimbolkan kesetaraan dan inklusi bagi kaum difabel, mendapat dukungan dari Kemenbud.

Jumat, 25 Apr 2025 21:17:00
#planetantara
Sanggar Seni Nusantara Rhytem Situbondo menciptakan lagu "Mesem", sebuah karya musik yang menyimbolkan kesetaraan dan inklusi bagi kaum difabel, mendapat dukungan dari Kemenbud. (©© 2025 Antaranews)
Advertisement

Situbondo, 25 April 2024 (ANTARA) - Sebuah karya musik berjudul Mesem (senyum dalam bahasa Madura) telah diluncurkan di Situbondo, Jawa Timur. Lagu ciptaan Ali Gardy Rukmana dari Sanggar Seni Nusantara Rhytem ini menjadi simbol kesetaraan dan inklusi, khususnya bagi kaum difabel. Karya ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan (Kemenbud).

Mesem, yang dimaknai sebagai bahasa universal yang dipahami semua orang terlepas dari latar belakang bahasa atau kemampuannya, lahir dari kesadaran akan kebutuhan representasi bagi kaum difabel. Ali Gardy menjelaskan, "Dimana setiap orang dengan latar belakang bahasa apapun, termasuk difabel maupun non-difabel pasti mengerti arti dari senyum," ujarnya usai peluncuran lagu tersebut.

Ide pembuatan lagu ini muncul dari pemikiran bahwa senyum merupakan bentuk komunikasi yang mudah dipahami semua orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran, penglihatan, atau fisik. Senyum, menurut Ali Gardy, ibarat mantra yang mudah dilakukan dan mampu berbagi energi positif tanpa memandang perbedaan.

Advertisement

Lagu Mesem: Sebuah Karya Musik Inklusif

Lagu Mesem dibangun di atas konsep kesetaraan dan organologi bunyi. Liriknya sederhana namun sarat makna, menyentuh hati dan mudah diingat. Proses pembuatan lagu ini dimulai pada tahun 2021 di masa pandemi, awalnya dalam bentuk instrumental dan sempat terhenti karena peristiwa duka yang dialami Ali Gardy. Namun, berkat dukungan teman-temannya, lagu ini akhirnya dapat diselesaikan.

Ali Gardy berharap Mesem dapat menjadi alternatif seperti lagu-lagu populer lainnya yang dinyanyikan bersama, membawa misi kesetaraan dan menghapus perbedaan antara difabel dan non-difabel. Ia terinspirasi oleh lagu-lagu D'Masiv yang dinyanyikan bersama oleh masyarakat Indonesia.

Proses kreatif lagu ini juga melibatkan eksplorasi instrumen musik tradisional, sesuai dengan komitmen Sanggar Seni Nusantara Rhytem dalam mengampanyekan budaya nusantara.

Advertisement

Lagu ini didedikasikan khusus untuk kaum disabilitas, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap inklusi sosial.

Apresiasi dari Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS)

Ketua PPDiS, Luluk Ariyantiny, memberikan apresiasi tinggi atas karya musik Mesem. Ia menilai bait-bait lagu tersebut, meskipun sederhana, sangat mengena dan mampu menyampaikan pesan kesetaraan dengan efektif. Luluk berharap karya seni serupa akan terus muncul, memberikan ruang ekspresi dan apresiasi bagi kaum disabilitas.

Peluncuran lagu Mesem dihadiri oleh seniman dan kaum disabilitas, menandai komitmen nyata untuk menciptakan karya seni yang inklusif dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Kehadiran Kemenbud dalam mendukung karya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong kesenian yang inklusif dan mengangkat isu-isu sosial penting.

Lagu Mesem diharapkan dapat menginspirasi seniman lain untuk menciptakan karya yang lebih inklusif dan ramah bagi kaum difabel, serta mendorong terciptanya masyarakat yang lebih setara dan berempati.

Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • ali gardy rukmana
  • budaya nusantara
  • disabilitas
  • kemenbud
  • kesetaraan difabel
  • #konten ai
  • lagu mesem
  • musik inklusif
  • musik tradisional
  • #planetantara
  • sanggar seni nusantara rhytem
  • situbondo
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.