Lima Resolusi Muktamar IDI ke-32: Membangun Kesehatan Indonesia
Muktamar ke-32 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Mataram menghasilkan lima resolusi penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia, meliputi pengabdian dokter, kemitraan dengan pemerintah, peran dokter pejuang, pendidik, dan komitmen etika.
Mataram, Nusa Tenggara Barat – Muktamar ke-32 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tanggal 12-15 Februari 2025, menghasilkan lima resolusi penting yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Mohammad Adib Khumaidi, menekankan bahwa IDI dibentuk untuk kepentingan masyarakat, bukan semata-mata kepentingan profesi.
Lima Resolusi Penting untuk Kesehatan Indonesia
Resolusi pertama menekankan peran dokter dalam pengabdian untuk meningkatkan kesehatan bangsa. IDI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, seperti program makan bergizi gratis dan pemeriksaan kesehatan gratis. Hal ini menunjukkan komitmen nyata IDI dalam mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Resolusi kedua menegaskan posisi dokter sebagai mitra strategis pemerintah. IDI siap berkolaborasi aktif dengan pemerintah dalam berbagai program kesehatan nasional. Kemitraan ini sangat krusial untuk memastikan keberhasilan program-program tersebut dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Menghadapi kompleksitas geografis dan demografis Indonesia, resolusi ketiga menetapkan komitmen IDI untuk melahirkan lebih banyak 'dokter pejuang'. Dokter-dokter ini akan bertugas di berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil dan tertinggal, untuk memastikan akses kesehatan yang merata.
Sebagai organisasi profesi, IDI juga memiliki peran sebagai pendidik, sesuai dengan resolusi keempat. Konsep 3E (empowering the community, educate the government, dan energizing the profession) menjadi pedoman IDI. Hal ini sejalan dengan komitmen global World Medical Association untuk mendukung dan mengedukasi kebijakan-kebijakan strategis negara dalam peningkatan kualitas dan pemerataan kesehatan.
Resolusi kelima menekankan pentingnya etika dan kompetensi dokter. IDI berkomitmen untuk memastikan para anggotanya menjunjung tinggi nilai etik, moral, dan kesejawatan. Hal ini merupakan pilar penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap profesi kedokteran.
Muktamar: Forum Solidaritas dan Perencanaan Strategis
Muktamar ke-32 IDI di Mataram, dengan tema 'Membangun Solidaritas dalam Beradaptasi untuk Mewujudkan IDI yang Berkemajuan', menjadi wadah penting bagi para dokter Indonesia untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan merumuskan kebijakan strategis. Acara tiga tahunan ini memperkuat solidaritas profesi dan mendorong kemajuan dunia medis di Indonesia.
Kelima resolusi ini mencerminkan komitmen IDI untuk berperan aktif dalam memajukan kesehatan Indonesia. Dengan kolaborasi yang kuat antara IDI, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan akan tercipta sistem kesehatan yang lebih baik dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Implementasi dari resolusi-resolusi ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.
"IDI lahir bukan dari kepentingan sebuah kelompok profesi yang kemudian berkumpul membentuk organisasi, melainkan demi kepentingan masyarakat," tegas Ketua Umum PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi. Pernyataan ini menggarisbawahi dedikasi IDI dalam melayani masyarakat dan komitmennya untuk terus berjuang meningkatkan kesehatan bangsa.