Megawati Soekarnoputri Ajak Pemimpin Asia-Afrika Bersatu untuk Palestina
Megawati Soekarnoputri mengusulkan konferensi Asia-Afrika kedua untuk menyatukan kekuatan dalam melawan penjajahan Israel atas Palestina, menghidupkan kembali semangat Konferensi Bandung 1955.
Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mengusulkan sebuah gagasan penting: pemimpin Asia dan Afrika perlu kembali berkumpul untuk menindaklanjuti Konferensi Asia-Afrika 1955 dan membahas perjuangan berkelanjutan negara-negara yang masih dijajah, khususnya Palestina. Gagasan ini disampaikan ke publik oleh Ahmad Basarah, elite Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (PDIP) yang juga dipimpin Megawati.
Menurut Basarah, dalam sebuah diskusi PDIP di Jakarta Sabtu lalu, Megawati mendorong para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika untuk mengadakan pertemuan guna mengevaluasi dampak Konferensi Asia-Afrika pada peringatan 70 tahunnya. Ia menekankan bahwa Megawati melihat meningkatnya ketegangan antar negara di berbagai level— bilateral, regional, dan internasional— sebagai tantangan terhadap stabilitas geopolitik global.
Oleh karena itu, Megawati menganggap penting bagi negara-negara terkait untuk mengambil inspirasi dari Konferensi Asia-Afrika dan menghasilkan keputusan yang berdampak, keputusan yang menjunjung tinggi Dasasila Bandung. Dasasila Bandung, atau semangat Bandung, merupakan komitmen bersama untuk perdamaian dunia, saling menghormati kedaulatan, dan kerja sama internasional yang diutarakan negara-negara peserta konferensi 1955 di Bandung, Jawa Barat.
Konferensi Asia-Afrika Kedua: Solidaritas untuk Palestina
Basarah menjelaskan bahwa konferensi kedua ini akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menegaskan kembali pendiriannya yang konsisten menentang kolonialisme, praktik yang dikecam dunia internasional dan masih dialami rakyat Palestina. Bukan sekadar nostalgia, Megawati melihat konferensi ini sebagai platform bagi negara-negara Global South untuk menyatukan sikap mereka terhadap pendudukan Israel atas Palestina dan ketidakadilan global lainnya.
Konferensi ini diharapkan dapat memperkuat posisi bersama negara-negara Asia dan Afrika dalam menyuarakan keprihatinan atas pelanggaran HAM dan ketidakadilan yang terjadi di Palestina. Dengan bersatu, negara-negara ini dapat memberikan tekanan politik dan moral yang lebih besar kepada Israel untuk menghentikan pendudukan dan menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Gagasan ini sejalan dengan sejarah Indonesia yang selalu mendukung perjuangan kemerdekaan dan keadilan bagi bangsa-bangsa yang terjajah. Konferensi Asia-Afrika 1955 sendiri merupakan tonggak sejarah penting dalam memperjuangkan kemerdekaan dan solidaritas antar negara di Asia dan Afrika.
Semangat Bandung dan Perjuangan Global South
Dasasila Bandung, yang lahir dari Konferensi Asia-Afrika 1955, menjadi landasan penting bagi gagasan konferensi kedua ini. Prinsip-prinsip tersebut menekankan pentingnya perdamaian dunia, kerja sama internasional, dan penghormatan terhadap kedaulatan negara. Penerapan prinsip-prinsip ini diharapkan dapat membantu negara-negara Global South dalam menghadapi tantangan global bersama.
Megawati melihat perlunya revitalisasi semangat Bandung dalam konteks global saat ini. Konferensi kedua diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama antar negara-negara berkembang dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah Palestina. Dengan bersatu, mereka dapat memiliki suara yang lebih kuat dalam kancah internasional.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus memperjuangkan keadilan dan perdamaian dunia. Indonesia, sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan, memahami penderitaan rakyat Palestina dan berupaya untuk memberikan dukungan penuh dalam perjuangan mereka meraih kemerdekaan dan keadilan.
Melalui konferensi ini, diharapkan dapat tercipta solusi damai dan adil bagi konflik Palestina-Israel, serta memperkuat solidaritas dan kerja sama antar negara di Asia dan Afrika dalam menghadapi berbagai tantangan global lainnya. Semangat Bandung diharapkan dapat kembali menyatukan dunia untuk mencapai perdamaian dan keadilan.
Gagasan untuk mengadakan konferensi Asia-Afrika kedua ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat solidaritas dan kerja sama antar negara di Asia dan Afrika dalam menghadapi tantangan global. Konferensi ini diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan memperjuangkan keadilan global.
Dukungan untuk Palestina
Megawati Soekarnoputri, melalui usulannya ini, menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia berharap konferensi ini dapat menjadi momentum bagi negara-negara Asia dan Afrika untuk bersatu dan memberikan dukungan nyata bagi Palestina dalam menghadapi penjajahan Israel.
Dengan menghimpun kekuatan moral dan politik negara-negara Asia dan Afrika, diharapkan dapat tercipta tekanan internasional yang lebih besar terhadap Israel untuk menghentikan pendudukan dan mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia di Palestina. Konferensi ini diharapkan akan menjadi langkah penting dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Palestina.