Menaker Jajaki Kerja Sama Tenaga Kerja dengan China dan UEA
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia jajaki kerja sama penyiapan tenaga kerja dengan China dan UEA, menawarkan pelatihan vokasi dan kemudahan investasi.
Jakarta, 28 April 2024 - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah baru-baru ini melakukan serangkaian pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan BRICS Labour Employment Ministers' Meeting (LEMM) di Brasil. Pertemuan tersebut menghasilkan penjajakan kerja sama yang signifikan dalam hal penyiapan tenaga kerja dengan dua negara besar, yaitu China dan Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam pertemuan tersebut, Menaker Ida Fauziyah secara aktif menawarkan kerja sama yang saling menguntungkan. Kerja sama ini difokuskan pada peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia dan penguatan iklim investasi di Tanah Air. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing di pasar kerja global.
Inisiatif ini diharapkan mampu membuka peluang kerja bagi warga Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah internasional. Kerja sama ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas dan kuantitas lapangan kerja.
Kerja Sama dengan UEA: Magang dan Pelatihan Vokasi
Pertemuan dengan Menteri Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi UEA, Abdurahman Al Awar, menghasilkan kesepakatan potensial untuk pengiriman peserta magang dan penyiapan tenaga kerja Indonesia ke UEA. Menaker Ida Fauziyah menawarkan pelatihan-pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Indonesia sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja UEA.
“BLK di Indonesia siap melatih calon tenaga kerja sesuai dengan keterampilan yang dipersyaratkan oleh pengguna di UEA,” ujar Menaker Ida Fauziyah. Menanggapi hal ini, Menteri Abdurahman Al Awar menyatakan kesiapan UEA menerima peserta magang dari berbagai industri dan menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Keduanya sepakat untuk segera menindaklanjuti pembahasan ini di tingkat teknis.
Kerja sama ini menunjukkan potensi besar bagi peningkatan keterampilan tenaga kerja Indonesia dan membuka peluang kerja di UEA. Program magang dan pelatihan vokasi yang terstruktur akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar kerja internasional.
Program pelatihan di BLK yang disesuaikan dengan kebutuhan UEA akan menjadi kunci keberhasilan kerja sama ini. Hal ini juga akan meningkatkan citra dan reputasi Indonesia sebagai negara yang mampu menyediakan tenaga kerja terampil dan berkualitas.
Kerja Sama dengan China: Investasi dan Tenaga Kerja Kompeten
Menaker Ida Fauziyah juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Ketenagakerjaan China, Wang Xiaoping. Dalam pertemuan tersebut, Menaker menekankan bahwa Indonesia memiliki regulasi yang mendukung iklim berusaha dan siap menyediakan tenaga kerja yang kompeten sesuai kebutuhan industri China.
“Kami siap menyediakan tenaga kerja Indonesia yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri Tiongkok melalui program pelatihan di BLK,” ujar Menaker Ida Fauziyah. Beliau juga berharap kerja sama ini dapat membantu menarik minat investasi dari perusahaan-perusahaan China di Indonesia.
Menteri Wang Xiaoping menyambut baik ajakan tersebut dan mengundang delegasi Indonesia untuk berkunjung ke China. Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat kerja sama dan membantu Indonesia dalam menyiapkan tenaga kerja yang lebih sesuai dengan permintaan perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di Indonesia.
Kerja sama ini menandakan upaya Indonesia untuk menarik investasi asing dan menciptakan lapangan kerja bagi warganya. Dengan menyediakan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global.
Kesimpulan: Penjajakan kerja sama dengan China dan UEA dalam bidang ketenagakerjaan ini merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM dan menarik investasi. Melalui pelatihan vokasi dan penyiapan tenaga kerja yang terampil, Indonesia siap bersaing di pasar kerja global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.