LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Mengenal Pangan Lokal NTT: BPK Dorong Konsumsi untuk Kedaulatan dan Kearifan Budaya

BPK Wilayah XVI NTT aktif mendorong konsumsi Pangan Lokal NTT, sebuah langkah strategis untuk kedaulatan pangan dan pelestarian kearifan budaya daerah. Mengapa ini penting bagi generasi muda?

Rabu, 20 Agu 2025 01:27:00
#konten ai
BPK Wilayah XVI NTT aktif mendorong konsumsi Pangan Lokal NTT, sebuah langkah strategis untuk kedaulatan pangan dan pelestarian kearifan budaya daerah. Mengapa ini penting bagi generasi muda? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur (NTT) secara aktif menggalakkan budaya konsumsi pangan lokal. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kedaulatan pangan wilayah serta menanamkan kearifan lokal kepada generasi muda. Langkah strategis ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada komoditas pangan impor.

Kegiatan ini diwujudkan melalui berbagai program edukasi dan kolaborasi, seperti lokakarya di Kupang yang dilaksanakan pada Selasa (19/8). Sebelumnya, BPK juga memfasilitasi ekskursi bagi pelajar SMA ke komunitas adat di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada pertengahan Agustus lalu. Tujuannya adalah memperkenalkan langsung kekayaan Pangan Lokal NTT.

Kepala BPK Wilayah XVI NTT, Haris Budiharto, menegaskan pentingnya pangan lokal sebagai cerminan sejarah dan tradisi daerah. Pangan lokal juga merupakan warisan budaya yang krusial bagi keberlanjutan identitas suatu wilayah. Upaya ini menjadi relevan di tengah isu gizi dan krisis pangan global.

Advertisement

Pentingnya Pangan Lokal dalam Kedaulatan dan Budaya

Pangan lokal tidak hanya sekadar sumber nutrisi, melainkan juga representasi dari sejarah panjang dan tradisi leluhur. Haris Budiharto menekankan bahwa kuliner daerah adalah warisan budaya yang vital. Hal ini berperan besar dalam menjaga keberlanjutan identitas sebuah komunitas.

Diversifikasi pangan menjadi fokus utama dalam dorongan konsumsi ini. BPK Wilayah XVI NTT mendorong masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada beras atau gandum. Alternatif seperti sorgum, kacang-kacangan, dan ubi-ubian sangat dianjurkan untuk dikonsumsi.

Langkah ini penting untuk mencapai kedaulatan pangan yang mandiri. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, NTT dapat mengurangi kerentanan terhadap gejolak harga pangan global. Ini juga mendukung ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan daerah.

Advertisement

Edukasi dan Kolaborasi untuk Generasi Muda

Untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini, BPK Wilayah XVI NTT berkolaborasi dengan Komunitas Bacarita Pangan Lokal. Mereka mengadakan lokakarya yang memaparkan pengetahuan akan keberagaman pangan lokal. Acara ini juga menampilkan kreasi olahan kuliner yang menarik bagi kaum muda.

Selain lokakarya, BPK juga memfasilitasi kunjungan lapangan atau ekskursi. Sebanyak enam pelajar perwakilan SMA di Kota Kupang diajak belajar langsung di Komunitas Lakoat Kujawas. Kunjungan ini berlangsung di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada 13-15 Agustus lalu.

Haris Budiharto berharap pengalaman langsung ini dapat menginspirasi para pelajar. Mereka diharapkan menjadi penggerak kebiasaan konsumsi Pangan Lokal NTT di lingkungan sekolah masing-masing. Edukasi bagi generasi muda sangat relevan mengingat isu pangan dan gizi.

Inisiatif ini juga bertujuan agar generasi penerus tidak melupakan akar budayanya. Terutama dalam hal kuliner pangan lokal yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas daerah. Kebiasaan konsumsi kuliner lokal diharapkan tetap relevan dan lestari di tengah modernisasi.

Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah

Upaya BPK Wilayah XVI NTT ini mendapat apresiasi positif dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia melihatnya sebagai langkah penting dalam pelestarian budaya.

Menurut Djami, kegiatan seperti lokakarya dan ekskursi ini sangat efektif. Ini adalah bentuk nyata untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa cinta kaum muda. Mereka diajak untuk mengonsumsi Pangan Lokal NTT yang kaya dan beragam.

Dukungan ini menunjukkan sinergi antara lembaga kebudayaan dan pendidikan. Kolaborasi ini krusial dalam membentuk kebiasaan positif di kalangan generasi muda. Hal ini juga memperkuat fondasi kedaulatan pangan di masa depan.

Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • bpk ntt
  • budaya ntt
  • diversifikasi pangan
  • edukasi pangan
  • generasi muda
  • kearifan lokal
  • kedaulatan pangan
  • #konten ai
  • kuliner lokal
  • kupang
  • pangan lokal ntt
  • #planetantara
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.