Optimalisasi Lahan Pertanian, Pasaman Barat Targetkan Peningkatan Produksi Padi Signifikan
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat gencar melakukan optimalisasi lahan pertanian, menyiapkan 500 hektare untuk mendongkrak produksi padi dan mencapai target signifikan.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, secara aktif menggalakkan program optimalisasi lahan pertanian. Langkah strategis ini diambil sebagai upaya konkret untuk meningkatkan produksi padi di wilayah tersebut secara signifikan. Inisiatif ini diharapkan mampu memperbaiki kondisi lahan serta sistem irigasi, yang merupakan faktor krusial dalam keberhasilan sektor pertanian.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, menjelaskan bahwa optimalisasi lahan sangat esensial untuk perbaikan infrastruktur pertanian. Perbaikan meliputi saluran air melalui irigasi yang lebih baik, yang pada gilirannya akan berdampak langsung pada peningkatan hasil panen padi. Program ini menjadi prioritas mengingat pentingnya ketahanan pangan daerah.
Untuk mendukung program tersebut, Pemkab Pasaman Barat telah menyiapkan sekitar 500 hektare lahan yang akan dioptimalkan. Anggaran sebesar Rp2,3 miliar telah dialokasikan dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian. Pengerjaan akan segera dimulai, diawali dengan perbaikan jaringan irigasi yang rusak, memastikan aliran air lancar ke sawah petani.
Strategi Optimalisasi dan Perbaikan Infrastruktur Irigasi
Proses optimalisasi lahan pertanian di Pasaman Barat akan mencakup lima kecamatan utama yang memiliki potensi tinggi untuk peningkatan produksi padi. Area seluas 500 hektare tersebut tersebar di Kecamatan Ranah Batahan (tiga kelompok), Kecamatan Kinali (empat kelompok), Kecamatan Gunung Tulen (satu kelompok), Kecamatan Pasaman (tiga kelompok), dan Kecamatan Talamau (tujuh kelompok). Fokus utama adalah memastikan setiap wilayah mendapatkan manfaat maksimal dari program ini.
Tahap awal pengerjaan akan difokuskan pada perbaikan infrastruktur jaringan irigasi tersier, yaitu saluran air yang berada langsung di dalam lokasi persawahan. Setelah jaringan tersier diperbaiki, perbaikan akan dilanjutkan pada jaringan sekunder yang menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum. Pendekatan bertahap ini memastikan efisiensi dan efektivitas dalam distribusi air ke seluruh area pertanian yang dioptimalkan.
Selain perbaikan irigasi, petani di wilayah tersebut juga akan memperoleh bantuan komprehensif dari Kementerian Pertanian. Bantuan ini mencakup penyediaan benih unggul, pestisida yang diperlukan untuk pengendalian hama, serta alat-alat pertanian modern. Dukungan ini diharapkan dapat mempermudah proses budidaya dan meningkatkan produktivitas hasil panen.
Pemberdayaan Petani dan Target Produksi Padi
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat juga berkomitmen untuk memberdayakan petani milenial melalui pembentukan brigade pangan. Inisiatif ini melibatkan partisipasi aktif petani muda dalam penggunaan sarana alat pertanian modern, mendorong inovasi dan efisiensi dalam praktik pertanian. Pemberdayaan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak generasi muda untuk berkecimpung di sektor pertanian.
Dinas Tanaman Pangan Holtikultura terus meningkatkan sosialisasi kepada para petani melalui penyuluh lapangan. Saat ini, terdapat 95 penyuluh pertanian yang tersebar di 11 kecamatan, siap memberikan edukasi dan bimbingan. Melalui program sekolah lapangan, penyuluh memberikan pengetahuan praktis kepada petani, mendorong mereka untuk melakukan penanaman padi tiga kali setahun guna meningkatkan produksi secara berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya optimalisasi ini, Pemkab Pasaman Barat menargetkan peningkatan produksi padi yang signifikan. Pada semester 1 tahun 2025, produksi padi di daerah tersebut telah mencapai 41.247 ton gabah kering. Angka ini merupakan bagian dari target keseluruhan 95.823 ton gabah kering yang ditetapkan untuk sepanjang tahun 2025, menunjukkan optimisme terhadap keberhasilan program optimalisasi lahan.