Pemkab Banyumas Pastikan Keberlanjutan Trans Banyumas hingga 2026 dan seterusnya
Pemerintah Kabupaten Banyumas berupaya memastikan keberlanjutan layanan bus Trans Banyumas pasca subsidi Kementerian Perhubungan berakhir di 2026, dengan berbagai strategi kolaborasi dan perencanaan anggaran.
Purwokerto, Jawa Tengah, 24 April 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas tengah berupaya keras memastikan keberlanjutan layanan bus buy the service (BTS) Trans Banyumas. Subsidi dari Kementerian Perhubungan yang selama ini menjadi penopang operasional Trans Banyumas akan berakhir pada tahun 2026. Oleh karena itu, Pemkab Banyumas bergerak cepat untuk mencari solusi agar layanan transportasi massal ini tetap dapat dinikmati masyarakat Banyumas.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyatakan komitmennya untuk keberlangsungan Trans Banyumas. "Trans Banyumas sudah kami anggarkan," tegas Bupati. Lebih lanjut, ia menyampaikan rencana untuk bernegosiasi dengan Kementerian Perhubungan agar penghentian subsidi tidak dilakukan secara sekaligus, melainkan bertahap. Hal ini dinilai penting untuk memastikan transisi yang mulus dan menghindari terhentinya layanan secara tiba-tiba.
Rencana penghentian sementara operasional Trans Banyumas pada 1 Februari 2025 sempat mengemuka. Penghentian sementara ini diusulkan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas anggaran DIPA Tahun Anggaran 2025. Namun, berkat upaya Pemkab Banyumas, rencana tersebut dibatalkan dan Trans Banyumas tetap beroperasi hingga saat ini, melayani masyarakat Banyumas.
Upaya Pemkab Banyumas untuk Keberlanjutan Trans Banyumas
Pemkab Banyumas tidak hanya mengandalkan subsidi pemerintah pusat. Berbagai strategi telah dan akan terus dilakukan untuk menjamin keberlangsungan Trans Banyumas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto. Kolaborasi ini fokus pada perbaikan aksesibilitas halte Trans Banyumas di Pintu Barat Stasiun Purwokerto. "Jalan menuju Pintu Barat Stasiun Purwokerto akan diperbaiki. KAI siap berkolaborasi dengan pemda untuk memperlebar jalan jika diperlukan," jelas Bupati Sadewo. Pemkab Banyumas akan bertanggung jawab atas pengaspalan jalan tersebut.
Selain itu, Pemkab Banyumas juga telah mengalokasikan anggaran untuk operasional Trans Banyumas di tahun 2026 dan seterusnya. Besaran anggaran dan detailnya masih dalam tahap perencanaan dan pembahasan. Namun, komitmen Pemkab Banyumas untuk mempertahankan layanan Trans Banyumas sangat jelas terlihat.
Dengan adanya komitmen dan strategi yang terukur, diharapkan Trans Banyumas dapat terus beroperasi melayani masyarakat Banyumas. Keberadaan Trans Banyumas sangat penting sebagai moda transportasi massal yang terjangkau dan efisien.
Data Operasional Trans Banyumas
Saat ini, Trans Banyumas memiliki empat koridor aktif: Koridor 1, Koridor 2, Koridor 3A, dan Koridor 3B. Sebanyak 47 bus beroperasi melayani keempat koridor tersebut, dengan 5 bus cadangan. Sepanjang tahun 2024, Trans Banyumas telah melayani lebih dari 1,6 juta penumpang. Angka ini menunjukkan tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi massal yang disediakan oleh Trans Banyumas.
Keberhasilan Trans Banyumas dalam melayani masyarakat Banyumas menjadi bukti nyata bahwa transportasi massal yang terintegrasi dan terjangkau sangat dibutuhkan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemkab Banyumas dan Kementerian Perhubungan, diharapkan Trans Banyumas dapat terus beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat Banyumas.
Ke depan, Pemkab Banyumas akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan Trans Banyumas, termasuk dengan mengevaluasi rute dan jadwal operasional agar lebih efisien dan efektif. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Trans Banyumas tetap menjadi pilihan utama masyarakat Banyumas dalam memenuhi kebutuhan mobilitas mereka.