Senator Haji Uma Minta Kasus Pengeroyokan PMI Aceh di Malaysia Diusut Tuntas
Anggota DPD RI, Haji Uma, mendesak pengusutan tuntas kasus pengeroyokan PMI Aceh di Malaysia hingga meninggal dunia. Apa langkah selanjutnya dari pemerintah?
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Aceh, Sudirman Haji Uma, mendesak pengusutan tuntas kasus dugaan pengeroyokan yang menimpa seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Aceh di Malaysia. Korban, Ramadhan (33), warga Desa Sampaimah, Kecamatan Manyak Payet, Kabupaten Aceh Tamiang, dilaporkan meninggal dunia akibat pengeroyokan di Bukit Jambul, Pulau Penang, Malaysia, pada Sabtu (2/8).
Haji Uma menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tragis ini dan menegaskan pentingnya penegakan hukum. Ia terus menjalin komunikasi intensif dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang untuk memastikan penanganan kasus ini berjalan transparan dan adil.
Desakan ini muncul sebagai respons terhadap dugaan tindak kekerasan yang merenggut nyawa warga negara Indonesia di luar negeri. Haji Uma menekankan bahwa tidak ada kesalahan apapun yang dapat membenarkan tindakan kekerasan, apalagi hingga menyebabkan kematian.
Desakan Pengusutan Tuntas dari Senator DPD RI
Senator Sudirman Haji Uma secara tegas meminta agar kasus pengeroyokan PMI Aceh ini dapat diungkap dan diusut tuntas oleh aparat berwenang di Malaysia. Menurutnya, hal ini penting untuk mencegah tindakan sewenang-wenang terhadap warga negara Indonesia di luar negeri dan menjamin keadilan bagi korban serta keluarganya.
Dari hasil komunikasinya dengan pihak KJRI Penang, Haji Uma mendapatkan informasi bahwa kasus ini telah ditangani oleh Kepolisian Diraja Malaysia. Proses penanganan ini juga didukung langsung oleh staf teknis kepolisian dari KJRI Penang, menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengawal kasus ini.
Haji Uma menegaskan kembali prinsip kemanusiaan dan hukum internasional. Ia menyatakan bahwa tindakan pengeroyokan hingga mati tidak mencerminkan nilai kemanusiaan dan menentang hukum internasional tentang hak asasi manusia, terlepas dari kesalahan apapun yang mungkin dituduhkan kepada korban.
Langkah KJRI dan Kepolisian Diraja Malaysia
KJRI Penang bersama Kepolisian Diraja Malaysia saat ini sedang melakukan langkah-langkah hukum yang diperlukan guna memastikan para pelaku segera diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Malaysia. Kolaborasi ini menunjukkan keseriusan kedua belah pihak dalam mencari kebenaran dan menegakkan keadilan.
Pemerintah Indonesia, melalui perwakilannya di Malaysia, berkomitmen penuh untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. Tujuan utama adalah untuk memastikan keadilan bagi Ramadhan dan keluarganya, serta memberikan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Dukungan penuh dari KJRI Penang dalam investigasi ini menjadi krusial. Mereka terus membantu mengungkap kasus ini bersama Kepolisian Diraja Malaysia demi mendapatkan kebenaran dan keadilan yang layak bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Empati dan Harapan bagi Keluarga Korban
Sebagai bentuk empati dan solidaritas, Senator Sudirman Haji Uma turut menyampaikan doa dan duka cita mendalam atas meninggalnya Ramadhan. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan berat ini.
Insiden seperti ini menjadi pengingat akan kerentanan PMI di negara lain dan pentingnya perlindungan yang kuat dari pemerintah. Kasus pengeroyokan PMI Aceh ini menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat dan penegakan hukum yang tegas terhadap setiap tindakan kekerasan yang menimpa warga negara Indonesia di luar negeri.
Haji Uma berharap agar almarhum Ramadhan diberikan kelapangan kubur oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menghadapi musibah ini. Komitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas adalah bentuk tanggung jawab negara terhadap warga negaranya.