Tahukah Anda? Banjarmasin Giatkan Program Tukar Sampah Sembako, Solusi Inovatif Atasi Darurat Sampah!
Pemerintah Kota Banjarmasin meluncurkan program inovatif Tukar Sampah Sembako, mendorong warga memilah sampah dari rumah untuk ditukar kebutuhan pokok. Bagaimana dampaknya?
Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, secara aktif menggiatkan sebuah program inovatif. Program ini memungkinkan warga menukarkan sampah yang telah dipilah dengan kebutuhan pokok atau sembako. Inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam mengatasi masalah darurat sampah yang tengah dihadapi kota.
Gerakan yang dikenal sebagai "Mamisah Ratik Bahurup Wan Sembako" ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat. Warga didorong untuk memilah sampah seperti plastik, kertas, dan logam sejak dari rumah. Sampah-sampah bernilai ini kemudian dapat ditukarkan dengan berbagai jenis sembako.
Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, menyatakan bahwa langkah ini sangat penting. Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih sejak 2 Februari 2025 menjadi pemicu utama. Kondisi ini memaksa kota mencari solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan partisipatif.
Darurat Sampah di Banjarmasin dan Solusi Inovatif
Kota Banjarmasin menghadapi kondisi darurat sampah setelah Kementerian Lingkungan Hidup RI menutup TPAS Basirih. Penutupan ini disebabkan oleh penggunaan sistem pembuangan terbuka (open dumping) yang tidak sesuai standar lingkungan. Akibatnya, satu-satunya TPAS milik Pemkot Banjarmasin tidak dapat beroperasi lagi.
Dengan ditutupnya TPAS Basirih, volume sampah yang harus dibuang ke TPAS Banjabakula di Kota Banjarbaru meningkat drastis. TPAS Banjabakula merupakan fasilitas milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Kondisi ini menuntut adanya upaya signifikan dalam pengurangan sampah dari sumbernya.
Program pilah sampah dari rumah menjadi krusial dalam konteks ini. Gerakan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPAS. Inisiatif Tukar Sampah Sembako menjadi salah satu upaya nyata Pemkot Banjarmasin. Tujuannya adalah mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah berbasis partisipatif dan berkelanjutan.
Mekanisme dan Manfaat Program Tukar Sampah Sembako
Kegiatan Tukar Sampah Sembako ini dirancang untuk memotivasi masyarakat memilah sampah sejak dari rumah. Sampah yang terkumpul kemudian dapat ditukarkan dengan sembako. Jenis sembako yang tersedia meliputi minyak goreng, mi instan, gula, hingga beras, sesuai kebutuhan pokok sehari-hari.
Penukaran ini didasarkan pada nilai jual dari jenis dan berat sampah yang dikumpulkan. Semakin banyak dan semakin bernilai sampah yang dipilah, semakin banyak pula sembako yang bisa didapatkan. Hal ini memberikan insentif langsung bagi warga untuk berpartisipasi aktif.
Program ini tidak berjalan sendiri, melainkan didukung oleh berbagai pihak. Bank sampah, karang taruna, dan dunia usaha turut serta dalam menyukseskan inisiatif ini. Kolaborasi lintas sektor ini memperkuat implementasi program di lapangan.
Pendekatan inovatif ini mampu menciptakan semangat baru dalam pengelolaan sampah di tengah masyarakat. Sebelumnya, kegiatan memilah sampah seringkali dilakukan tanpa imbalan langsung. Kini, masyarakat dapat melihat langsung manfaat ekonomi dari memilah sampah. Ini merupakan langkah konkret yang sangat efektif dalam menekan volume sampah dan membangun kesadaran lingkungan dari level rumah tangga.