Tahukah Anda? Gubernur Jatim Ajak Warga 'Sedekah Oksigen' dengan Tanam Pohon Mangrove, Luasnya Capai 30 Ribu Hektare!
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk 'sedekah oksigen' bagi bumi melalui penanaman pohon mangrove. Simak peran Jatim dalam perlindungan lingkungan!
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk aktif menanam pohon, khususnya mangrove, sebagai bentuk 'sedekah oksigen' bagi keberlangsungan bumi. Ajakan ini disampaikan dalam momentum peringatan Hari Mangrove Sedunia yang berlangsung di Ponorogo pada Sabtu lalu.
Inisiatif ini menegaskan komitmen Jawa Timur dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem pesisir. Penanaman pohon, terutama jenis mangrove, dianggap sebagai kontribusi nyata yang menghasilkan oksigen vital bagi kehidupan, sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan di wilayah pesisir.
Khofifah menekankan bahwa upaya konservasi lingkungan, termasuk penanaman pohon, merupakan tanggung jawab bersama. Gerakan 'sedekah oksigen' ini diharapkan dapat dimassifkan untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas, sejalan dengan visi Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara yang kuat secara ekonomi dan pelopor perlindungan ekosistem.
Jawa Timur: Pelopor Konservasi Mangrove di Pulau Jawa
Jawa Timur telah mengukuhkan posisinya sebagai provinsi dengan luasan mangrove terluas di Pulau Jawa. Data terbaru dari Peta Mangrove Nasional 2024 yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa luas hutan mangrove di Jatim mencapai 30.839,3 hektare.
Angka ini menandai peningkatan signifikan sebesar 13,29 persen dibandingkan data tahun 2021 yang hanya 27.221 hektare. Peningkatan ini merupakan bukti nyata dari upaya berkelanjutan pemerintah provinsi dalam memperluas dan merehabilitasi area mangrove di berbagai wilayah pesisir.
Khofifah menyatakan rasa syukurnya atas peran aktif Jawa Timur dalam perlindungan lingkungan, yang tercermin dari capaian luasan mangrove ini. Konservasi mangrove tidak hanya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga berperan vital dalam mitigasi bencana pesisir dan penyerapan karbon.
Gerakan 'Sedekah Oksigen' dan Kolaborasi Lintas Sektor
Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara konsisten mendorong penanaman mangrove melalui berbagai program dan kerja sama lintas sektor. Sejak tahun 2022 hingga 2024, luas area tanam mangrove telah bertambah signifikan sebesar 2.221,48 hektare, menunjukkan efektivitas sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa menjaga ekosistem mangrove memerlukan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat. Hal ini mencakup tidak hanya penanaman, tetapi juga rehabilitasi lahan kritis di daratan dan pemulihan daerah aliran sungai yang saling terkait dengan kesehatan ekosistem pesisir.
Menurutnya, setiap pohon yang ditanam dan dirawat dengan baik akan menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup. Oleh karena itu, gerakan 'sedekah oksigen' melalui penanaman pohon, termasuk mangrove, merupakan investasi jangka panjang bagi keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.
Komitmen Jatim untuk Ekosistem Berkelanjutan
Komitmen Jawa Timur untuk menjadi pelopor dalam perlindungan ekosistem tidak hanya terbatas pada mangrove. Provinsi ini juga berupaya memperkuat ketahanan lingkungan secara menyeluruh, termasuk melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan edukasi publik tentang pentingnya konservasi.
Sebagai 'Gerbang Baru Nusantara', Jawa Timur bertekad untuk tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga menjadi contoh dalam menjaga keseimbangan ekologis. Inisiatif 'sedekah oksigen' ini adalah salah satu langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut, memastikan bahwa pembangunan ekonomi berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Masyarakat diajak untuk terus memperbanyak aksi nyata dalam menanam pohon dan menjaga lingkungan. Dengan demikian, Jawa Timur dapat terus berkontribusi pada penyediaan oksigen bersih dan menjaga kelestarian bumi untuk generasi mendatang, mewujudkan visi pembangunan yang berwawasan lingkungan.