LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Tahukah Anda? Indonesia Kembali Berupaya Mediasi Konflik Thailand Kamboja Demi Stabilitas ASEAN

Pemerintah Indonesia kembali mengambil peran penting dalam upaya mediasi konflik Thailand Kamboja, menyadari dampak serius terhadap stabilitas regional dan ekonomi ASEAN.

Jumat, 25 Jul 2025 19:46:00
konten ai
Pemerintah Indonesia kembali mengambil peran penting dalam upaya mediasi konflik Thailand Kamboja, menyadari dampak serius terhadap stabilitas regional dan ekonomi ASEAN. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya sebagai penengah aktif di kawasan Asia Tenggara. Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus, pada Jumat (25/7) menegaskan bahwa Indonesia berupaya mendamaikan konflik yang sedang berlangsung antara Thailand dan Kamboja.

Upaya ini dilakukan melalui jalur diplomasi dan komunikasi intensif yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri. Langkah ini diambil karena Indonesia menyadari potensi dampak negatif konflik tersebut terhadap stabilitas keamanan dan ekonomi regional.

Menurut Lodewijk, jika konflik terus berlanjut, konsekuensinya dapat meluas dan mempengaruhi seluruh komunitas ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia, sebagai salah satu anggota kunci, merasa bertanggung jawab untuk mengambil langkah konkret dalam meredam eskalasi.

Advertisement

Indonesia Ambil Peran Sentral dalam Mediasi Konflik

Wamenkopolkam Lodewijk Freidrich Paulus mengungkapkan keprihatinan mendalam pemerintah Indonesia terhadap konflik antara Thailand dan Kamboja. Ia menekankan bahwa keberlanjutan konflik ini berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara secara signifikan.

Sebagai bagian integral dari komunitas ASEAN, Indonesia merasa memiliki kewajiban moral dan strategis untuk berkontribusi dalam penyelesaian perselisihan ini. Pendekatan diplomatik akan menjadi strategi utama, dengan Kementerian Luar Negeri memimpin komunikasi dengan kedua negara yang berkonflik.

Meskipun metode pendekatan spesifik tidak dijelaskan secara rinci, komitmen untuk dialog dan pencarian solusi damai tetap menjadi prioritas. Indonesia bertekad untuk memanfaatkan pengalaman dan posisinya sebagai negara besar di ASEAN untuk mendorong rekonsiliasi.

Advertisement

DPR Dorong Penguatan Deteksi Dini dan Kepemimpinan Indonesia

Menanggapi situasi ini, Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, menyoroti pentingnya pemerintah Indonesia untuk menyiapkan langkah antisipatif. Ia menekankan perlunya penguatan sistem deteksi dini regional guna menghadapi potensi peningkatan eskalasi konflik Thailand Kamboja.

Amelia menegaskan bahwa stabilitas kawasan merupakan aset strategis bagi pembangunan nasional dan keamanan negara. Ia memperingatkan agar konflik bilateral ini tidak berkembang menjadi konflik terbuka yang dapat merembet ke negara-negara lain di sekitarnya.

Menurut Amelia, situasi ini adalah ujian bagi kepemimpinan Indonesia, tidak hanya sebagai penengah, tetapi juga sebagai penjaga perdamaian regional. Ia mendorong Indonesia untuk terus menggunakan jalur diplomasi damai, baik bilateral maupun dalam kerangka ASEAN, untuk mendorong dialog dan solusi damai.

Rekam Jejak Indonesia sebagai Juru Damai Regional

Indonesia memiliki rekam jejak yang panjang dan terbukti sebagai juru damai di kawasan Asia Tenggara. Amelia Anggraini menyebutkan contoh keberhasilan Indonesia dalam menyelesaikan konflik Kamboja pada akhir 1980-an, serta perannya dalam penyelesaian krisis Rakhine di Myanmar.

Pengalaman historis ini memberikan modal kuat bagi diplomasi Indonesia dalam upaya mediasi konflik Thailand Kamboja saat ini. Kepercayaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun memungkinkan Indonesia untuk berperan sebagai fasilitator yang netral dan efektif.

Selain upaya mediasi, pemerintah juga perlu meningkatkan koordinasi dengan negara-negara ASEAN lainnya. Kesiapan skenario evakuasi WNI di kawasan terdampak juga menjadi perhatian penting jika situasi memburuk, termasuk antisipasi terhadap arus pengungsi dan dampak ekonomi yang mungkin timbul.

Berita Terbaru
  • Pagelaran Sabang Merauke: Aksi Teatrikal Kolosal yang Libatkan Ratusan Seniman, Hibur Warga CFD Sudirman
  • Mengapa Peran Bidan Sangat Vital? Ternyata Mereka Garda Terdepan Penjaga Kesehatan Ibu dan Anak
  • Tahukah Anda? NTB Gelontorkan Rp7 Miliar untuk 187 Titik PJU Tenaga Surya di 2025
  • Isuzu Perpanjang Servis Gratis Hingga 40.000 KM, Perkuat Layanan Purna Jual di GIIAS 2025
  • Tahukah Anda? Kemenkopolkam Dorong Indeks Kebebasan Pers Batam Lebih Baik Demi Jurnalisme Berdaulat
  • asean
  • diplomasi indonesia
  • dpr ri
  • indonesia mediasi
  • kemenlu ri
  • konflik thailand kamboja
  • konten ai
  • perdamaian asia tenggara
  • #planetantara
  • politik luar negeri
  • stabilitas regional
  • wamenkopolkam
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.