Tahukah Anda? ISNU Siap Bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah, Atasi Stunting hingga Kemiskinan
Pimpinan Pusat ISNU siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah. Temukan bagaimana peran ISNU dalam mengatasi stunting dan kemiskinan di Indonesia.
Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) secara tegas menyatakan kesiapannya untuk bersinergi aktif dengan pemerintah. Kesiapan ini mencakup penanganan berbagai persoalan krusial, mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Langkah strategis ini diharapkan dapat mengoptimalkan kontribusi para ahli ISNU demi kemajuan bangsa.
Pernyataan penting tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP ISNU, Kamaruddin Amin, dalam sebuah keterangan pers. Beliau menegaskan bahwa ISNU memiliki banyak ahli dari berbagai bidang ilmu yang siap diberdayakan. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Momentum pernyataan ini bertepatan dengan acara pelantikan pengurus Pimpinan Wilayah ISNU Provinsi Aceh masa khidmat 2024–2029 dan Pimpinan Cabang ISNU se-Aceh periode 2025–2029. Acara tersebut berlangsung di Aula Serbaguna UIN Sulthan Nahrasiyah Lhokseumawe, Aceh, pada Jumat, 8 Agustus.
Peran ISNU dalam Mengatasi Persoalan Bangsa
Kamaruddin Amin, yang juga menjabat sebagai Sekjen Kementerian Agama, menyoroti beberapa isu mendesak yang menjadi perhatian ISNU. Persoalan seperti stunting, kemiskinan, dan tingginya angka perceraian menjadi fokus utama. Isu-isu ini secara langsung berdampak pada ketahanan keluarga dan masa depan generasi penerus bangsa.
Beliau mengungkapkan data yang mengkhawatirkan terkait stunting di Indonesia. Sekitar 17-18 persen dari lima juta bayi yang lahir setiap tahunnya terindikasi mengalami stunting. Angka ini menunjukkan urgensi penanganan serius. Jika masalah ini tidak segera diatasi, cita-cita Indonesia menjadi negara maju akan sulit terwujud.
ISNU berkomitmen untuk mengerahkan sumber daya intelektualnya. Mereka akan bekerja sama dengan pemerintah untuk merumuskan solusi efektif. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka stunting dan kemiskinan secara signifikan. Sinergi ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
Ormas Keagamaan sebagai Perekat Bangsa dan Pengembangan Kader
Kamaruddin Amin juga menegaskan bahwa organisasi masyarakat (ormas) keagamaan memiliki peran vital. Mereka berfungsi sebagai penjaga persatuan dan penguat ketahanan sosial bangsa. Ormas keagamaan merupakan bagian integral dari infrastruktur sosial Indonesia yang kokoh. Mereka secara konsisten merawat keragaman dan kemajemukan.
Keberadaan organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan ormas lainnya sangat penting. Mereka bertindak sebagai perekat sosial di tengah berbagai perbedaan yang ada. Tanpa peran aktif ormas-ormas ini, keragaman Indonesia akan lebih rentan terhadap potensi perpecahan. Oleh karena itu, dukungan terhadap ormas sangat diperlukan.
Pelantikan pengurus ISNU Aceh juga dirangkai dengan kegiatan Madrasah Kader ISNU Aceh. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 8–10 Agustus 2025. Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dan instruktur terkemuka. Mereka berasal dari PP ISNU dan pejabat pemerintah pusat.
- Sekjen PP ISNU Wardi Taufik
- A'wan Syuriah PBNU Endin AJ Soefihara
- Dewan Ahli PP ISNU Muhamad Koderi
- Asisten Deputi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Amin Mudzakkir
- Bendahara PP ISNU Ahmad Fakhry Rofiqy
Ketua PW ISNU Aceh, Ismail Fahmi Arrauf Nasution, menegaskan komitmen pihaknya untuk menjadikan ISNU sebagai kekuatan moral dan intelektual di Aceh. Madrasah Kader tahun ini mengangkat tema "Membangun Peradaban, Meneguhkan Ilmu, Mengabdi Umat" dan diikuti sekitar 150 peserta.