Tahukah Anda? Menaker Tantang UMI Jadi Pusat Gerakan Produktivitas Nasional di Kawasan Timur Indonesia
Menteri Ketenagakerjaan menantang UMI menjadi hub Gerakan Produktivitas Nasional di KTI. Akankah kampus ini mampu menjawab tantangan besar tersebut?
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan tantangan signifikan kepada Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar. Tantangan ini berkaitan dengan peran UMI sebagai pusat Gerakan Produktivitas Nasional (GPN) di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Hal ini disampaikan Menaker saat kunjungan kerjanya pada Sabtu, 26 Juli, di Aula Al Jibra UMI Makassar.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas nasional secara komprehensif. Menaker menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan tinggi. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi menjadi kunci utama dalam mencapai target peningkatan produktivitas.
UMI diharapkan dapat proaktif menyiapkan segala sumber daya yang diperlukan untuk peran strategis ini. Keberhasilan UMI dalam menjawab tantangan ini akan sangat krusial bagi kemajuan ekonomi dan sumber daya manusia di wilayah KTI. Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan ekosistem produktivitas yang kuat.
Peran Kampus dalam Gerakan Produktivitas Nasional
Menaker Yassierli menjelaskan bahwa Gerakan Produktivitas Nasional memiliki tantangan yang besar dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai entitas. Ia menegaskan bahwa peningkatan produktivitas tidak lagi berbicara tentang kepemilikan entitas, melainkan sinergi dari seluruh elemen bangsa. Kampus, sebagai pusat pengembangan ilmu dan inovasi, memiliki peran sentral dalam upaya ini.
Pemerintah membutuhkan pusat-pusat kajian produktivitas atau 'productivity center' yang mampu mengkaji strategi peningkatan produktivitas secara mendalam. Di sinilah peran universitas seperti UMI menjadi sangat vital. Mereka diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi yang efektif untuk mendorong produktivitas di berbagai sektor.
Yassierli juga menambahkan bahwa jika ada kampus lain yang tertarik, Kementerian Ketenagakerjaan siap untuk menjalin kerja sama. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperluas jangkauan Gerakan Produktivitas Nasional. Kolaborasi antar kampus juga akan memperkuat ekosistem produktivitas di Indonesia.
Persiapan Kemenaker dan Kolaborasi Pentahelix
Dalam rangka menyukseskan Gerakan Produktivitas Nasional, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tengah mempersiapkan peluncuran program besar. Program ini mencakup pelatihan intensif bagi 500 orang yang akan dididik menjadi ahli produktivitas. Bahkan, 200 di antaranya akan disiapkan sebagai spesialis produktivitas yang memiliki keahlian mendalam di bidang ini.
Peningkatan produktivitas memerlukan kerja sama yang erat dari berbagai pihak, yang dikenal sebagai konsep Pentahelix. Konsep ini melibatkan lima elemen utama: kampus, pemerintah, industri, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), serta serikat buruh atau serikat pekerja. Kolaborasi masif dari kelima elemen ini sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan Gerakan Produktivitas Nasional.
Melalui pendekatan Pentahelix, diharapkan tercipta sinergi yang optimal antara pengetahuan akademis, kebijakan pemerintah, kebutuhan industri, serta aspirasi pekerja. Kerjasama ini akan memastikan bahwa program-program peningkatan produktivitas dirancang secara komprehensif dan dapat diimplementasikan secara efektif di lapangan. Ini adalah langkah strategis untuk membangun fondasi produktivitas yang kuat.
Kesediaan UMI Menjawab Tantangan
Menanggapi tantangan yang diberikan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Rektor UMI Makassar, Prof. Hambali Thalib SH MH, menyatakan kesiapannya. Prof. Hambali menegaskan bahwa UMI memiliki sumber daya yang memadai untuk menyukseskan Gerakan Produktivitas Nasional. Kesiapan ini menjadi modal penting bagi UMI dalam mengambil peran strategis sebagai hub GPN di KTI.
Dukungan penuh dari pimpinan universitas menunjukkan komitmen UMI untuk berkontribusi pada pembangunan nasional. Dengan sumber daya yang dimiliki, UMI diharapkan dapat segera merumuskan langkah-langkah konkret. Ini termasuk pengembangan kurikulum, penelitian, serta program pengabdian masyarakat yang berfokus pada peningkatan produktivitas.
Kesiapan UMI ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan Gerakan Produktivitas Nasional di wilayah timur Indonesia. Kolaborasi antara Kemenaker dan UMI diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi institusi pendidikan lainnya. Ini akan mendorong lebih banyak kampus untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan produktivitas di seluruh Indonesia.