Tahukah Anda Penyebabnya? Pemkab Kerinci Pastikan Bantuan Angin Puting Beliung Kerinci untuk Ratusan Rumah Terdampak
Pemerintah Kabupaten Kerinci bergerak cepat menyalurkan Bantuan Angin Puting Beliung Kerinci bagi 109 rumah terdampak. Apa saja langkah penanganan yang dilakukan?
Angin puting beliung menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, pada Sabtu, 2 Agustus. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan signifikan pada 109 rumah warga dan satu fasilitas umum. Pemerintah Kabupaten Kerinci segera mengambil langkah cepat untuk memastikan penanganan korban bencana.
Bupati Kerinci, Monadi, menyatakan bahwa pemerintah daerah telah memulai pendataan kerusakan. Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci bekerja sama dalam upaya penanganan ini. Bantuan terpal telah disalurkan untuk menutup atap rumah yang rusak, mengingat hujan ringan masih kerap turun.
Dampak bencana ini tersebar di tiga desa, yakni Batang Sangir, Sangir, dan Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro. Selain kerusakan material, lima warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat insiden ini. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan perbaikan demi meringankan beban masyarakat.
Skala Kerusakan dan Respons Cepat Pemerintah
Berdasarkan data yang dihimpun dari pemerintah desa dan kecamatan, total 109 rumah mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung. Dari jumlah tersebut, 36 rumah dikategorikan rusak berat, 20 rumah mengalami kerusakan sedang, dan 53 rumah lainnya menderita kerusakan ringan. Data ini menjadi dasar bagi pemerintah dalam merencanakan alokasi bantuan perbaikan rumah di Kerinci.
Selain rumah warga, bangunan los Pasar Kersik Tuo juga tidak luput dari dampak bencana ini. Pemerintah Kabupaten Kerinci telah memastikan bahwa perbaikan fasilitas umum tersebut akan segera dilaksanakan. Sementara itu, lima orang warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat terkena benda yang beterbangan saat kejadian.
Pemerintah daerah melalui Bupati Monadi menegaskan komitmennya untuk membantu seluruh korban. Koordinasi erat antara Dinsos dan BPBD Kerinci menjadi kunci dalam penanganan bencana ini. Bantuan awal berupa terpal diberikan untuk mitigasi sementara, mengingat kondisi cuaca yang masih rawan hujan di Kecamatan Kayu Aro.
Analisis BMKG dan Imbauan Kewaspadaan Cuaca Ekstrem
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Depati Parbo Kerinci telah merilis analisis terkait penyebab angin puting beliung ini. Berdasarkan analisis streamline pada 2 Agustus 2025, ditemukan adanya daerah belokan angin di wilayah Kabupaten Kerinci. Kondisi ini sangat potensial memicu pertumbuhan awan cumulonimbus, yang merupakan pemicu utama terjadinya angin puting beliung.
Selain belokan angin, konvektivitas lokal yang cukup kuat juga turut berkontribusi pada pembentukan awan cumulonimbus di area tersebut. Fenomena angin puting beliung umumnya terjadi pada siang atau sore hari. Kejadian ini seringkali bertepatan dengan masa peralihan musim, baik dari kemarau ke hujan maupun sebaliknya.
Mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem, BMKG Kerinci mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan. Potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, hujan lebat disertai petir, angin kencang, dan angin puting beliung diperkirakan masih akan terjadi selama sepekan ke depan. Kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mengurangi risiko dampak bencana.