Tahukah Anda? Rp1,2 Miliar Potensi Transaksi di Balik Penguatan Rantai Pasok UMKM Oleh-oleh Tangsel
Kementerian UMKM memperkuat Penguatan Rantai Pasok UMKM klaster oleh-oleh di Tangsel, membuka akses ke retail modern dan Gerai Lengkong, dengan potensi transaksi Rp1,2 miliar. Bagaimana dampaknya?
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) secara aktif memperkuat rantai pasok usaha mikro, khususnya pada klaster oleh-oleh, di Tangerang Selatan, Banten. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha mikro, menghubungkan mereka dengan retail modern dan pusat oleh-oleh terkemuka seperti Gerai Lengkong.
Penguatan rantai pasok ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) yang melibatkan 20 pengusaha mikro. Kerja sama ini mencatat potensi transaksi mencapai Rp1,2 miliar, sebuah angka yang signifikan dan akan segera ditindaklanjuti menjadi Sales Contract (SC).
Menteri KemenKopUKM, Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam mendorong penguatan dan peningkatan daya saing pengusaha mikro. Langkah ini diharapkan dapat menjadi pionir bagi program serupa di wilayah lain, melibatkan lebih banyak UMKM dalam ekosistem rantai pasok nasional.
Akses Pasar Lebih Luas dan Potensi Ekonomi
Menteri Maman Abdurrahman menjelaskan bahwa Gerai Lengkong menjadi titik awal bagi program penguatan rantai pasok ini, dengan melibatkan sekitar 300 UMKM. Ke depan, Kementerian berencana untuk memperluas jangkauan akses pasar dengan menggandeng pemain besar lainnya, termasuk Sarinah dan peritel seperti Alfamart.
Kerja sama dengan peritel besar ini diharapkan dapat menjadi saluran pemasaran dan rantai pasok yang efektif bagi produk-produk UMKM. Melalui skema bisnis Business to Business (B2B), para pengusaha UMKM diminta untuk memenuhi standardisasi yang telah ditetapkan oleh para agregator.
Mekanisme ini memastikan produk UMKM memiliki kualitas dan standar yang sesuai dengan permintaan pasar modern. Hal ini krusial untuk meningkatkan daya saing produk lokal di tengah persaingan pasar yang ketat.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Peran Agregator Lokal
Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menyambut baik inisiatif penguatan rantai pasok usaha mikro klaster oleh-oleh ini. Ia menekankan pentingnya oleh-oleh khas daerah sebagai daya tarik bagi wisatawan, berharap produk khas Banten seperti bandeng dapat dengan mudah ditemukan di Gerai Lengkong.
Senada dengan itu, Lista Hurustiati, pendiri Gerai Lengkong, menjelaskan bahwa Gerai Lengkong bukan sekadar tempat penjualan produk UMKM. Gerai ini berperan sebagai jembatan untuk mengampanyekan gerakan bangga membeli produk lokal, serta menjadi agregator yang menampung, memasarkan, dan memperkenalkan produk-produk UMKM kepada masyarakat luas.
Momentum ini diharapkan menjadi wujud nyata keberpihakan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya, terhadap produk lokal. Penguatan rantai pasok yang berkelanjutan ini diproyeksikan akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.