Terinspirasi Mekanisme Pistol, Dosen UMY Ciptakan Mesin Perajang Singkong Stepper untuk Efisiensi UMKM
Dosen UMY Putri Rachmawati berhasil mengembangkan Mesin Perajang Singkong Stepper inovatif yang terinspirasi mekanisme pistol, menjanjikan efisiensi tinggi bagi UMKM. Bagaimana cara kerjanya?
Yogyakarta, sebuah terobosan signifikan hadir dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam upaya mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Putri Rachmawati, seorang Dosen Teknologi Rekayasa Otomotif Vokasi UMY, sukses menciptakan sebuah mesin perajang singkong berbasis "stepper" yang revolusioner.
Inovasi ini dirancang khusus untuk mempercepat proses pengirisan singkong secara presisi, menjawab kebutuhan mendesak para pelaku UMKM. Mesin ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi UMKM, terutama bagi mereka yang bergerak di industri pengolahan keripik singkong.
Penciptaan mesin ini bermula dari observasi langsung Putri Rachmawati di lapangan, khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Ia melihat bahwa metode pemotongan singkong secara manual masih menjadi kendala utama, memakan waktu dan tenaga yang besar, serta berisiko menyebabkan cedera pada operator.
Inovasi Mekanisme Stepper dan Keunggulannya
Keunggulan utama dari mesin perajang singkong ini terletak pada mekanisme "stepper" yang diusungnya. Sistem ini terinspirasi dari cara kerja pistol, di mana tekanan pada pelatuk mendorong peluru, mirip dengan dorongan singkong melewati mata pisau mesin.
Prinsip kerja tersebut memungkinkan pergerakan yang konsisten dan kecepatan yang dapat diatur. Hasilnya adalah irisan singkong yang lebih seragam, tipis, dan rapi, serta mampu menghemat waktu kerja secara signifikan. Teknologi ini belum banyak diaplikasikan pada mesin perajang singkong yang beredar di pasaran saat ini.
Mesin ini juga menawarkan presisi tinggi dalam pengaturan ketebalan irisan. Pengguna dapat mengatur ketebalan mulai dari 0,5 milimeter hingga 1,5 milimeter, sesuai dengan kebutuhan spesifik olahan singkong. Fleksibilitas ini sangat penting untuk menghasilkan produk keripik singkong dengan kualitas yang konsisten dan sesuai standar.
Solusi Efisien untuk UMKM
Ide pengembangan Mesin Perajang Singkong Stepper ini muncul dari pengalaman Putri Rachmawati sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Saat mendampingi pelaku UMKM pengolah keripik singkong, ia menyadari bahwa proses pemotongan bahan baku secara manual sangat tidak efisien.
Metode konvensional tersebut tidak hanya memakan waktu lama, tetapi juga membutuhkan tenaga besar, terutama ketika pesanan meningkat drastis. Kondisi ini seringkali menyebabkan operator kelelahan, bahkan berisiko mengalami cedera yang dapat mengganggu kelangsungan produksi.
Mesin ini dirancang untuk skala produksi kecil, dengan kapasitas di bawah 30 kilogram singkong per proses. Biaya pembuatannya yang berkisar antara Rp3,5 juta hingga Rp6 juta menjadikannya terjangkau bagi sebagian besar pelaku usaha kecil. Hal ini membuka peluang bagi UMKM untuk mengadopsi teknologi modern tanpa beban investasi yang terlalu besar.
Pengembangan Masa Depan dan Harapan
Ke depan, tim pengembang berencana untuk mengintegrasikan fitur "Internet of Things" (IoT) dan sensor beban pada mesin ini. Penambahan fitur ini akan memungkinkan mesin memantau kapasitas kerja secara otomatis, meningkatkan efisiensi operasional dan pemeliharaan.
Selain itu, pengembangan juga akan fokus pada peningkatan kapasitas produksi dan pembaruan desain mata pisau. Tujuannya adalah agar Mesin Perajang Singkong Stepper ini dapat bekerja lebih efisien, cerdas, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, baik secara nasional maupun internasional.
Putri Rachmawati berharap kehadiran mesin perajang singkong berbasis stepper ini menjadi solusi praktis bagi UMKM di daerah penghasil singkong. Dengan proses produksi yang lebih cepat, kebutuhan tenaga kerja yang lebih hemat, dan kualitas produk yang tetap terjaga, inovasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing produk olahan singkong Indonesia.