Ternyata Ini Strategi Jateng: Sport Tourism Jawa Tengah Pacu Ekonomi Lewat Aglomerasi Wilayah
Jawa Tengah serius menggarap potensi sport tourism untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah, salah satunya melalui strategi aglomerasi wilayah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) secara konsisten mengupayakan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan pariwisata olahraga atau sport tourism. Strategi utama yang diterapkan adalah menggarap potensi secara aglomerasi wilayah di sejumlah eks-karesidenan di provinsi tersebut. Upaya ini diharapkan mampu menarik lebih banyak kunjungan wisatawan dan menggerakkan sektor ekonomi lokal.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan hal ini dalam kegiatan "Rupiah Borobudur Playon 2025" di Kabupaten Magelang, Minggu. Menurutnya, ajang perlombaan lari dalam sport tourism bukan hanya sekadar aktivitas kebugaran jasmani. Kegiatan semacam ini memiliki dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi masyarakat.
Pengembangan sport tourism menjadi prioritas mengingat kemampuannya mendatangkan banyak orang. Wisatawan tidak hanya berpartisipasi dalam kegiatan utama, tetapi juga berbelanja, menikmati kuliner khas, membeli oleh-oleh, serta menginap. Seluruh aktivitas ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan pendapatan warga dan mendongkrak perekonomian daerah.
Strategi Aglomerasi dan Dampak Ekonomi
Pemprov Jawa Tengah melihat sport tourism sebagai salah satu sektor paling efektif dalam mendatangkan kunjungan. Sumarno menjelaskan bahwa banyak event yang harus digarap dan didorong agar tersebar di setiap kabupaten/kota. Tren event olahraga, terutama lari, saat ini sangat populer dan mudah menarik partisipasi massa. Ini menjadi peluang besar untuk pengembangan ekonomi.
Pendekatan aglomerasi wilayah memungkinkan pengembangan potensi sport tourism secara terpadu. Kawasan-kawasan yang memiliki daya tarik wisata dan infrastruktur pendukung dapat diintegrasikan. Hal ini menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih kuat dan menarik bagi wisatawan, baik domestik maupun internasional.
Dampak ekonomi dari sport tourism sangat terasa di berbagai lini. Mulai dari sektor akomodasi seperti hotel dan penginapan, kuliner lokal, hingga UMKM yang menjual oleh-oleh dan kerajinan tangan. Perputaran uang yang terjadi selama event berlangsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung.
Kolaborasi dan Event Unggulan
Pengembangan sport tourism di Jawa Tengah tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Sumarno menyampaikan terima kasih kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah yang turut berkolaborasi dalam menggarap kegiatan seperti Rupiah Borobudur Playon 2025. Sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga keuangan ini memperkuat pelaksanaan event.
Di Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, sudah terdapat ajang sport tourism berskala internasional, yaitu Borobudur Marathon. Untuk memperpanjang durasi kunjungan wisatawan, Pemprov Jateng memiliki ide untuk menyandingkan event tersebut dengan kegiatan lain. Rupiah Borobudur Playon 2025, yang mengakomodasi pelari untuk jarak 5K dan 10K, menjadi salah satu contohnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengonfirmasi peningkatan jumlah peserta Rupiah Borobudur Playon 2025. Tercatat 4.000 peserta, di mana 500 di antaranya merupakan undangan, menunjukkan antusiasme yang tinggi. Peningkatan partisipasi ini diharapkan dapat semakin mendukung pengembangan sport tourism di Jawa Tengah.
Pola Hidup Sehat dan Visi Masa Depan
Selain fokus pada pertumbuhan ekonomi, Pemprov Jawa Tengah juga terus mengampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan, termasuk lari. Kesehatan merupakan bagian integral dari program pemerintah daerah. Misalnya, upaya pencegahan obesitas pada anak-anak menjadi salah satu perhatian utama yang diintegrasikan dalam event olahraga.
Visi ke depan untuk sport tourism di Jawa Tengah adalah menciptakan lebih banyak event yang berkelanjutan. Hal ini tidak hanya akan menarik wisatawan, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya aktivitas fisik. Dengan demikian, sport tourism menjadi sarana ganda untuk meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sport tourism. Dukungan ini diharapkan dapat menjadikan Jawa Tengah sebagai destinasi utama bagi para penggemar olahraga sekaligus penikmat budaya dan keindahan alam. Kolaborasi lintas sektor akan terus diperkuat untuk mencapai tujuan tersebut.