Terungkap: BP Taskin Percepat Implementasi 1.000 Titik Program Makan Bergizi Gratis di Daerah 3T
Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mempercepat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 3T dengan 1.000 SPPG. Bagaimana strategi mereka menjangkau anak-anak?
Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mengambil langkah cepat. Mereka mempercepat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Fokus utama adalah daerah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T).
Percepatan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto. Arahan tersebut disampaikan dalam pidato kenegaraan RUU APBN 2026. Pidato berlangsung di Gedung DPR RI pada Jumat (15/8) lalu.
Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, menegaskan komitmen ini. Pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi wujud nyata. Ini diharapkan memberi dampak optimal bagi anak-anak di wilayah prioritas.
Metodologi Penentuan Lokasi SPPG
BP Taskin telah mengembangkan metode cermat. Penentuan lokasi SPPG menggabungkan tiga indikator utama. Indikator ini mencakup tingkat kemiskinan kabupaten/kota berdasarkan data BPS 2024.
Identifikasi daerah 3T sesuai Perpres Nomor 63 Tahun 2020 juga menjadi pertimbangan. Estimasi populasi siswa SD hingga SMA dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2024 turut digunakan. Metode ini berbasis permintaan, menghitung proporsi siswa di setiap wilayah.
Budiman menyatakan, 264 kabupaten/kota teridentifikasi sebagai kantong kemiskinan. Dari jumlah itu, 115 di antaranya memenuhi seluruh kriteria prioritas. Untuk daerah 3T, 62 kabupaten/kota tertinggal dan 11 kabupaten/kota memenuhi kriteria 3T.
Total estimasi 392.000 siswa akan dilayani melalui 41 unit SPPG. Unit ini tersebar di lima provinsi Indonesia bagian timur. Sistem alokasi menerapkan minimal satu titik SPPG per kabupaten/kota yang memenuhi kriteria.
Prioritas Wilayah dan Proyek Percontohan
Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi prioritas utama dalam Program Makan Bergizi Gratis ini. Empat kabupaten di NTT ditargetkan melayani 241.263 siswa. Ini menunjukkan skala kebutuhan gizi di wilayah tersebut.
Maluku menyusul dengan tiga kabupaten yang akan menjangkau 63.988 siswa. Papua dan sekitarnya juga menjadi fokus penting. Empat kabupaten di sana akan melayani 50.050 siswa.
BP Taskin akan mengirimkan tim khusus ke Kabupaten Toraja Utara pada 20 Agustus 2025. Misi ini untuk mempersiapkan implementasi enam titik SPPG di dua kecamatan terpencil. Toraja Utara dipilih sebagai proyek percontohan.
Pemilihan Toraja Utara didasarkan pada tantangan geografis dan aksesibilitas yang tinggi. Pengalaman dari proyek percontohan ini akan menjadi pembelajaran berharga. Ini akan menyempurnakan strategi pelaksanaan di seluruh Indonesia.
Komitmen Presiden untuk Generasi Unggul
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan komitmennya. Beliau akan melanjutkan Program Makan Bergizi Gratis. Alokasi anggaran mencapai Rp335 triliun untuk program ini.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya gizi bagi generasi mendatang. Beliau menyatakan, generasi unggul hanya dapat lahir dari anak-anak yang sehat. Gizi yang terpenuhi adalah kunci utama.
Target Program MBG adalah menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita. Upaya ini akan diperkuat melalui pembangunan SPPG di berbagai wilayah. Ini memastikan ketersediaan asupan gizi optimal di seluruh pelosok negeri.