LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Terungkap! Pimpinan Cabang Bank Himbara Tersangka Korupsi Kredit Himbara Rp35,6 Miliar, Begini Modusnya

Kejari Jakut tetapkan pimpinan cabang bank Himbara sebagai tersangka korupsi kredit Himbara senilai Rp35,6 miliar. Terungkap, tersangka terima Alphard dan uang.

Rabu, 23 Jul 2025 20:45:00
konten ai
Kejari Jakut tetapkan pimpinan cabang bank Himbara sebagai tersangka korupsi kredit Himbara senilai Rp35,6 miliar. Terungkap, tersangka terima Alphard dan uang. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara berhasil mengungkap kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit modal kerja pada salah satu Himpunan Bank Negara (Himbara). Kasus ini terjadi di kantor cabang Himbara yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, selama periode 2022 hingga 2023. Dugaan tindak pidana ini telah menyebabkan kerugian keuangan negara yang signifikan.

Nilai kerugian negara akibat kasus korupsi pemberian fasilitas kredit ini mencapai angka fantastis, yakni Rp35.656.387.573 atau sekitar Rp35,6 miliar lebih. Penetapan tersangka dilakukan setelah serangkaian penyelidikan mendalam oleh tim Kejari Jakarta Utara.

Seorang pimpinan cabang Himbara berinisial MS, yang menjabat pada periode 2021-2023, telah ditetapkan sebagai tersangka utama. Ia diduga menjadi dalang di balik praktik korupsi kredit Himbara yang merugikan keuangan negara tersebut. Penetapan ini merupakan langkah tegas dalam upaya pemberantasan korupsi di sektor perbankan.

Advertisement

Modus Operandi Korupsi Kredit Himbara dan Kerugian Negara

Penyelidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Utara menemukan fakta bahwa tersangka MS melakukan serangkaian perbuatan melawan hukum. Salah satu modus utamanya adalah memutus kredit atas kreditur yang terafiliasi dengan kreditur lain, tanpa mematuhi ketentuan Konsep Hubungan Total Penerima Kredit (KHTPK). Tindakan ini jelas menyalahi prosedur standar perbankan yang berlaku.

Selain itu, tersangka MS juga terbukti tidak melakukan verifikasi yang memadai terkait analisis yang dilakukan oleh relationship manager. Ia juga mengabaikan proses pre-screening yang seharusnya dilakukan oleh relationship manager sebelum pemberian fasilitas kredit. Kelalaian ini membuka celah besar bagi terjadinya penyimpangan.

Sebagai imbalan atas kemudahan fasilitas kredit yang diberikan, tersangka MS diduga menerima berbagai bentuk gratifikasi dari sejumlah debitur. Hadiah tersebut meliputi fasilitas kebutuhan pribadi, satu unit mobil Toyota Alphard, serta uang tunai sekitar Rp400 juta. Semua ini diterima sebagai bentuk 'terima kasih' dari nasabah yang berkepentingan, mengindikasikan adanya praktik suap dalam proses pengajuan kredit.

Advertisement

Fasilitas modal kerja ini diberikan kepada beberapa perusahaan, antara lain:

  • PT. BLA
  • PT. OKE
  • PT. ITS
  • PT. BJM
  • PT. BNS
  • CV. CM
  • PT. TPP
  • PT. SMW
  • PT. DP

Proses Penyelidikan dan Penahanan Tersangka

Penetapan MS sebagai tersangka dilakukan setelah Kejari Jakarta Utara mengumpulkan fakta-fakta hukum yang kuat melalui proses penyidikan. Ini mencakup pemeriksaan sejumlah saksi, pengumpulan dokumen relevan, dan alat bukti lainnya. Setelah semua bukti terkumpul, dilakukan gelar perkara untuk memastikan penetapan tersangka sesuai dengan prosedur hukum.

Atas perbuatannya, tersangka MS dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 3 Jo Pasal 18 ayat Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Pasal-pasal ini menegaskan seriusnya tindak pidana korupsi yang dilakukan.

Hingga saat ini, tersangka MS telah ditahan selama 20 hari, terhitung sejak 21 Juli hingga 9 Agustus 2025. Penahanan dilakukan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Pusat. Proses hukum lebih lanjut akan terus berjalan untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan dalam kasus korupsi kredit Himbara ini.

Berita Terbaru
  • BPN Banten Petakan 1.100 Hektare Lahan Telantar, Dorong Percepatan Reforma Agraria Banten
  • Tahukah Anda Ikan Bisa Jadi Abon dan Nugget? BPPP Ambon Hadirkan Inovasi Olahan Ikan Unggulan
  • Hampir 30 Ribu Orang! Kunjungan Wisatawan Manggarai Barat Capai Angka Fantastis di Semester Pertama 2025
  • Terungkap! Modus Baru Penyelundupan, Pemprov Maluku Amankan 10 Kubik Kayu Belo Berdokumen Palsu
  • Ternyata Begini Cara Satgas Pangan Polres Ngawi Antisipasi Pengoplosan Beras di Pasaran
  • bank himbara
  • gratifikasi
  • kasus kredit fiktif
  • kejaksaan jakarta utara
  • kerugian negara
  • konten ai
  • korupsi kredit himbara
  • modus korupsi
  • penegakan hukum
  • #planetantara
  • sunter
  • tindak pidana korupsi
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.