TPID Kalsel Sukses Kendalikan Inflasi di Angka 1,20 Persen pada Maret 2025
Tim Pengendali Inflasi Daerah Kalimantan Selatan (TPID Kalsel) berhasil menjaga inflasi tetap rendah di angka 1,20 persen secara tahunan pada Maret 2025, melampaui target nasional.
Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (TPID Kalsel) berhasil menjaga laju inflasi di angka 1,20 persen secara tahunan (y-o-y) pada Maret 2025. Prestasi ini diraih melalui berbagai upaya konkret yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel dan pemerintah daerah di seluruh Kalimantan Selatan. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, khususnya di tengah potensi peningkatan harga menjelang hari besar keagamaan nasional.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sulkan, dalam konfirmasinya di Banjarmasin pada Selasa, menyatakan bahwa Kalsel mencatatkan kinerja positif dalam pengendalian inflasi daerah. Beliau juga turut serta dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri melalui virtual. Angka inflasi 1,20 persen y-o-y untuk Maret 2025 ini berada jauh di bawah target nasional sebesar 2,5 persen, menunjukkan kinerja yang sangat baik.
Tidak hanya di tingkat provinsi, beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan juga menunjukkan kinerja pengendalian inflasi yang mengesankan. Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tabalong, misalnya, berhasil menekan inflasi masing-masing sebesar 2,52 persen dan 2,28 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel per 8 April 2025. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata efektivitas strategi yang diterapkan di tingkat daerah.
Strategi Efektif TPID Kalsel dalam Menjaga Stabilitas Harga
Keberhasilan TPID Kalsel dalam mengendalikan inflasi tidak terlepas dari berbagai langkah strategis yang telah dijalankan. Operasi pasar murah secara berkala telah membantu menstabilkan harga barang kebutuhan pokok di pasaran. Sidak pasar yang rutin dilakukan juga efektif mencegah praktik penimbunan barang oleh distributor, sehingga ketersediaan barang tetap terjaga.
Kerja sama antar daerah penghasil komoditas juga menjadi kunci keberhasilan. Hal ini memastikan pasokan barang kebutuhan pokok tetap lancar dan terdistribusi secara merata. Gerakan menanam yang digalakkan oleh Pemprov Kalsel juga berkontribusi dalam menjaga ketersediaan pangan lokal. Dukungan transportasi bahan pokok melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga berperan penting dalam efisiensi distribusi.
Pemantauan harga bahan pangan strategis secara intensif juga dilakukan untuk mengantisipasi gejolak harga. Semua upaya ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. "Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kemendagri, Kalsel termasuk 10 provinsi dengan pengendalian inflasi terbaik," ungkap Sulkan, menekankan respons cepat dan upaya berkelanjutan dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Antisipasi dan Kolaborasi untuk Masa Depan
Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), TPID Kalsel berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mengantisipasi potensi peningkatan harga. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat krusial dalam menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas sosial ekonomi di Kalimantan Selatan.
Pemerintah Provinsi Kalsel bersama TPID Kalsel menyadari pentingnya sinergi yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Pengendalian inflasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan stabilitas ekonomi Kalimantan Selatan dapat terus terjaga.
"Pengendalian inflasi menjadi kunci menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas sosial ekonomi di Kalsel, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus terus ditingkatkan," tegas Sulkan, menekankan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan.
Keberhasilan TPID Kalsel dalam mengendalikan inflasi menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi daerah. Komitmen dan strategi yang terarah, serta kolaborasi yang kuat, merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis.