LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Trivia UUD 1945: Fraksi Golkar Desak Alokasi Anggaran Pendidikan 20 Persen Fokus ke Pendidikan Formal

Fraksi Golkar MPR RI mendesak pemerintah agar alokasi Anggaran Pendidikan 20 Persen pada APBN 2026 difokuskan untuk pendidikan formal, bukan kedinasan. Mengapa ini penting?

Jumat, 08 Agu 2025 21:14:00
konten ai
Fraksi Golkar MPR RI mendesak pemerintah agar alokasi Anggaran Pendidikan 20 Persen pada APBN 2026 difokuskan untuk pendidikan formal, bukan kedinasan. Mengapa ini penting? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Fraksi Golkar MPR RI baru-baru ini menyuarakan desakan serius kepada pemerintah. Mereka meminta alokasi Anggaran Pendidikan 20 Persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026. Fokus utamanya adalah sektor pendidikan formal, meliputi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Desakan ini disampaikan oleh Ketua Fraksi Golkar MPR RI, Melchias Marcus Mekeng, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Langkah ini merupakan upaya untuk mengembalikan implementasi amanat Pasal 31 UUD 1945. Undang-Undang Dasar tersebut mewajibkan negara menyediakan 20 persen anggaran dari APBN dan APBD untuk pendidikan.

Mekeng menyoroti kondisi lapangan yang masih jauh dari harapan, meskipun ada mandat konstitusi. Banyak fasilitas sekolah yang tidak layak dan kesejahteraan guru yang belum memadai. Hal ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat luas.

Advertisement

Kondisi Pendidikan Nasional dan Urgensi Anggaran

Mekeng mengungkapkan keprihatinan atas implementasi anggaran pendidikan. Meskipun ada mandat konstitusi, alokasi belum optimal menopang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Kondisi ini menyebabkan banyak fasilitas sekolah tidak layak.

Selain itu, kesejahteraan guru juga menjadi sorotan. Banyak pendidik yang belum menerima pembayaran layak, memicu keresahan. Data menunjukkan potret suram pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh Fraksi Golkar, sekitar 24 persen anak usia sekolah tidak mengenyam pendidikan. Hanya 22 persen yang berhasil lulus SD. Angka ini semakin menyusut drastis di jenjang lebih tinggi.

Advertisement

Hanya 4,8 persen siswa yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S1 atau S3. Sisanya mayoritas tamat SMP dan SMK. Angka-angka ini menjadi cerminan nyata tantangan besar dalam sistem pendidikan nasional.

Polemik Alokasi Anggaran Pendidikan untuk Sekolah Kedinasan

Fraksi Golkar juga menyoroti penggunaan anggaran pendidikan untuk sekolah kedinasan. Pengalokasian ini dinilai bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2022. Hal ini juga berlawanan dengan putusan Mahkamah Konstitusi tahun 2007.

Putusan MK tahun 2007 secara tegas menghapuskan frasa dalam Undang-Undang Sisdiknas. Frasa tersebut menyatakan bahwa anggaran kedinasan dan gaji pendidik di kedinasan tidak boleh diambil dari anggaran pendidikan. Ini menjadi dasar kuat bagi Fraksi Golkar.

Mekeng menegaskan bahwa pemerintah harus menyiapkan sumber anggaran lain untuk sekolah kedinasan. Anggaran tersebut tidak boleh diambil dari pos Anggaran Pendidikan 20 Persen. Ruh Pasal 31 UUD 1945 jelas mengacu pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

"Kami tidak anti terhadap kedinasan," ujar Mekeng. "Kami meminta kedinasan pun itu disiapkan anggaran, tapi tidak mengambil anggaran dari pendidikan." Pernyataan ini menunjukkan dukungan terhadap sekolah kedinasan, namun dengan sumber pendanaan yang berbeda.

Langkah Fraksi Golkar dan Harapan ke Depan

Sebagai tindak lanjut, Fraksi Golkar MPR RI akan segera mengirimkan surat resmi. Surat ini akan ditujukan kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Isinya berupa rekomendasi hasil kajian dan diskusi yang telah mereka lakukan.

Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan penting. Terutama dalam proses penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Ini adalah langkah konkret Fraksi Golkar.

"Oleh karena itu, kami meminta kepada pemerintah, khususnya kepada Presiden Prabowo," kata Mekeng. "Agar anggaran 20 persen pendidikan diberikan utamanya kepada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi." Harapan ini menegaskan prioritas Fraksi Golkar.

Berita Terbaru
  • Terungkap! 14.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dibangun Rp28 Triliun dari Mitra, Bukan APBN.
  • Terungkap! Kejari Sinjai Sita Dokumen Penting di Makassar, Usut Korupsi SPAM IKK Sinjai Tengah Rp10,5 Miliar
  • Fakta Mengejutkan: Ayah dan Anak Pelaku Pembunuhan Pemuda di Palembang Ditangkap Kurang dari 24 Jam
  • Kinerja Pelindo Regional 4 Semester I 2025 Positif: Arus Penumpang Melejit 17%!
  • Terungkap! Petani Lampung Barat Butuh Alat Pengering Padi Vertikal untuk Tingkatkan Kualitas Panen
  • anggaran pendidikan
  • apbn 2026
  • fraksi golkar
  • konten ai
  • kualitas pendidikan
  • melchias mekeng
  • pendidikan formal
  • #planetantara
  • prabowo subianto
  • reformasi pendidikan
  • sekolah kedinasan
  • uud 1945
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.