Undip Fasilitasi Empat Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024, Wujud Kesetaraan Pendidikan
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memfasilitasi empat penyandang disabilitas dalam mengikuti UTBK SNBT 2024, menunjukkan komitmen kampus terhadap kesetaraan akses pendidikan.
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menunjukkan komitmennya terhadap inklusivitas dengan memfasilitasi empat penyandang disabilitas untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) tahun 2024. Keempat peserta tersebut terdiri dari dua penyandang tunadaksa, satu penyandang tunanetra, dan satu penyandang tunarungu. Mereka mengikuti ujian di kampus Undip, Semarang, pada periode pelaksanaan UTBK yang telah ditentukan.
Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Undip, Prof. Paramita Prananingtyas, menjelaskan bahwa panitia telah menyediakan berbagai fasilitas untuk memastikan para peserta difabel dapat mengikuti ujian dengan nyaman dan adil. Fasilitas tersebut meliputi ruang ujian khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masing-masing peserta, serta pendampingan bagi mereka yang membutuhkan bantuan aksesibilitas. "Misalnya, peserta yang tunanetra, kami dampingi. Mereka perlu pendampingan, dalam arti pendampingan yang sifatnya membantu aksesibilitas, ya," jelas Prof. Paramita.
Total peserta UTBK di Undip tahun ini mencapai 26.653 orang, terbagi dalam 20 sesi. Undip telah menyiapkan lebih dari 1.400 unit komputer, serta ruang ujian ber-AC dan nyaman di beberapa gedung di Kampus Tembalang dan Pleburan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan ujian. Komitmen Undip untuk memberikan pengalaman ujian yang setara bagi semua peserta, termasuk penyandang disabilitas, menjadi prioritas utama.
Fasilitas dan Pendampingan untuk Peserta Difabel
Undip memastikan seluruh peserta UTBK, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan fasilitas dan layanan yang memadai. Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof. Dr. rer.nat. Heru Susanto, menegaskan bahwa fasilitas dan layanan tersebut disesuaikan secara individual. Hal ini mencakup akses menuju ruang ujian, ruang khusus dengan pengaturan teknis tertentu, dan pendampingan dari pengawas terlatih. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu peserta difabel dalam mengakses soal ujian dan memastikan mereka dapat mengerjakan ujian dengan maksimal.
Ruang ujian khusus yang disediakan Undip dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap peserta difabel. Misalnya, untuk peserta tunanetra, disediakan fasilitas pendukung seperti perangkat lunak pembaca layar dan pendamping yang terlatih. Sementara itu, peserta tunarungu mendapatkan fasilitas pendukung komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Undip berupaya menciptakan lingkungan ujian yang inklusif dan nyaman bagi semua peserta.
Selain fasilitas fisik, Undip juga memperhatikan aspek pendampingan. Pengawas yang terlatih dan berpengalaman akan mendampingi peserta difabel selama ujian berlangsung. Mereka tidak hanya mengawasi jalannya ujian, tetapi juga siap memberikan bantuan jika peserta mengalami kendala atau kesulitan. Hal ini menunjukkan komitmen Undip dalam memastikan kesetaraan kesempatan bagi semua peserta UTBK.
Dengan menyediakan fasilitas dan pendampingan yang komprehensif, Undip berkomitmen untuk menciptakan lingkungan ujian yang adil dan setara bagi semua peserta UTBK, termasuk penyandang disabilitas. Hal ini sejalan dengan prinsip inklusivitas dan kesetaraan kesempatan dalam pendidikan tinggi di Indonesia.
Komitmen Undip terhadap Inklusivitas
Langkah Undip dalam memfasilitasi peserta difabel dalam UTBK SNBT 2024 merupakan bukti nyata komitmen kampus terhadap inklusivitas dan kesetaraan pendidikan. Universitas tidak hanya menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga pendampingan yang dibutuhkan oleh peserta difabel. Hal ini memastikan bahwa semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam ujian.
Universitas Diponegoro (Undip) telah menunjukkan contoh yang baik bagi perguruan tinggi lain di Indonesia. Dengan menyediakan akses yang setara bagi penyandang disabilitas, Undip berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua warga negara. Semoga langkah ini dapat menginspirasi perguruan tinggi lain untuk mengikuti jejak Undip dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah dan mendukung bagi penyandang disabilitas.
Keberhasilan Undip dalam memfasilitasi peserta difabel dalam UTBK SNBT 2024 diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain di Indonesia. Dengan menyediakan akses yang setara bagi penyandang disabilitas, Undip berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua warga negara. Komitmen ini mencerminkan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan yang dijunjung tinggi oleh Undip.
Diharapkan, langkah-langkah afirmatif seperti ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas untuk memastikan bahwa tidak ada lagi hambatan bagi penyandang disabilitas dalam mengakses pendidikan tinggi di Indonesia. Undip telah memberikan contoh nyata bagaimana komitmen terhadap inklusivitas dapat diwujudkan dalam praktik.