Unik, Program KOPI-ST Berbasis QRIS Dorong Transformasi Digital Desa di Gorontalo
Pemerintah Kabupaten Gorontalo meluncurkan program KOPI-ST berbasis QRIS, sebuah langkah maju dalam transformasi digital desa yang kini merambah UMKM hingga donasi sosial. Bagaimana inisiatif ini mengubah wajah desa?
Pemerintah Kabupaten Gorontalo baru-baru ini meluncurkan sebuah inovasi signifikan dalam upaya mendorong transformasi digital desa. Program bernama KOPI-ST (Koin Seribu Peduli Stunting) ini resmi diperkenalkan di Kecamatan Dungaliyo. Inisiatif ini menandai langkah maju dalam pemanfaatan teknologi untuk kemajuan desa.
Peluncuran program KOPI-ST dilakukan bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Program ini memanfaatkan teknologi pembayaran digital QRIS. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi transaksi non-tunai yang lebih mudah dan efisien.
Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, menyatakan bahwa program ini tidak hanya menyasar administrasi desa. Namun, kini telah merambah ke sektor UMKM dan bahkan penggalangan donasi sosial. Hal ini menunjukkan potensi besar desa dalam mengadopsi teknologi modern.
Transformasi Digital Meluas: Dari Administrasi hingga UMKM
Bupati Gorontalo Sofyan Puhi menjelaskan bahwa awalnya digitalisasi hanya berfokus pada administrasi desa. Namun, kini cakupannya telah meluas secara signifikan. Bahkan, pengemudi bentor di wilayah tersebut telah mulai menggunakan aplikasi pembayaran digital. Ini menunjukkan adaptasi teknologi yang cepat di berbagai lapisan masyarakat.
Perluasan ini membuktikan bahwa desa memiliki kapasitas untuk maju dengan teknologi. Sofyan Puhi juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendata seluruh UMKM secara digital. Pendataan ini bertujuan agar para pelaku usaha kecil lebih mudah mengakses pembinaan dan penguatan kelembagaan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal.
Inisiatif ini tidak hanya berhenti pada transaksi komersial. Digitalisasi juga telah merambah ke sektor layanan sosial. Hal ini mencerminkan visi pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif. Transformasi digital desa diharapkan membawa dampak positif yang menyeluruh.
KOPI-ST: Inovasi Donasi Digital untuk Penurunan Stunting
Peluncuran program KOPI-ST ini turut dirangkaikan dengan Festival Apangi. Festival ini telah berkembang dari sekadar perayaan desa menjadi ajang berskala regional. Camat Dungaliyo, Ronal Ismail, menyampaikan bahwa Festival Apangi bukan hanya tentang budaya dan dakwah. Namun, juga menjadi momentum penting untuk digitalisasi desa dan penguatan program sosial masyarakat.
Program KOPI-ST sendiri merupakan inovasi penggalangan donasi digital yang dirancang khusus untuk menurunkan angka stunting. Fokus utamanya adalah di Kecamatan Dungaliyo dan wilayah sekitarnya. Pemerintah kecamatan menggandeng Dinas Kependudukan dan KB dalam pelaksanaannya. Dukungan teknis juga diberikan oleh Bank Indonesia dan BRI.
Ronal menjelaskan bahwa melalui sistem QRIS, masyarakat dapat dengan mudah memberikan donasi. Titik-titik publik seperti toko, warung, dan fasilitas umum lainnya menjadi lokasi donasi. Kemudahan akses ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya penanganan stunting. Program ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk kebaikan sosial.