Unmul Dukung MBG, Asalkan Tak Ganggu Pendidikan
Rektor Unmul, Abdunnur, menyambut positif program Makan Bergizi Gratis (MBG) namun menekankan pentingnya menjaga anggaran pendidikan agar kualitas pendidikan tetap terjaga dan tidak terganggu oleh program MBG.
Samarinda, 18 Februari 2024 - Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Abdunnur, memberikan respons positif terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden. Namun, ia memberikan catatan penting: program tersebut tidak boleh mengorbankan prioritas anggaran pendidikan.
Dalam keterangannya pada Selasa di Samarinda, Abdunnur menyatakan, "Program MBG ini memiliki tujuan mulia, yaitu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya siswa dan mahasiswa." Ia menambahkan bahwa gizi yang baik berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan pola pikir positif. Namun, ia mengingatkan pentingnya manajemen anggaran yang bijak.
Prioritas Anggaran Pendidikan Tetap Utama
Abdunnur menegaskan, "Kita semua sepakat bahwa peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat sangat penting." Akan tetapi, ia menekankan agar program MBG tidak boleh mengorbankan kualitas pendidikan di semua jenjang, mulai dari dasar hingga tinggi. Ia berharap pemerintah dapat mengalokasikan anggaran secara cermat, sehingga MBG dan peningkatan mutu pendidikan dapat berjalan beriringan, saling mendukung, bukan saling bersaing.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara program-program pemerintah. "Pemerintah perlu memastikan bahwa anggaran untuk pendidikan tetap terjaga, sehingga mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan," tegas Abdunnur. Hal ini penting untuk menjamin keberlanjutan pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.
Menanggapi Aksi Penolakan Mahasiswa
Terkait aksi penolakan MBG oleh sebagian mahasiswa, Abdunnur menyatakan memahami aspirasi tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk berdialog secara konstruktif dan mencari solusi terbaik. "Kami menghargai suara mahasiswa. Mari kita cari solusi bersama, bagaimana program MBG ini dapat berjalan tanpa mengorbankan sektor pendidikan yang juga merupakan pilar penting kemajuan bangsa," ajaknya.
Ia berharap melalui dialog dan diskusi yang terbuka, program MBG dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas tanpa mengesampingkan kualitas pendidikan di Indonesia. Komitmen terhadap pendidikan berkualitas harus tetap menjadi prioritas utama.
Harapan untuk Implementasi MBG yang Efektif
Rektor Unmul berharap agar pemerintah dapat memperhatikan keseimbangan antara program MBG dan anggaran pendidikan. Dengan perencanaan yang matang dan alokasi anggaran yang tepat, kedua program ini dapat berjalan selaras dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini membutuhkan perencanaan yang komprehensif dan kolaborasi antar berbagai pihak terkait.
Abdunnur menekankan pentingnya evaluasi dan monitoring terhadap implementasi program MBG. Hal ini untuk memastikan bahwa program tersebut berjalan sesuai dengan tujuan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sektor pendidikan. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.
Kesimpulannya, dukungan Unmul terhadap program MBG bersifat kondisional. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dalam mengelola anggaran secara bijak dan memastikan bahwa program MBG tidak mengorbankan kualitas pendidikan di Indonesia. Kolaborasi dan dialog yang konstruktif antara pemerintah, perguruan tinggi, dan mahasiswa sangat diperlukan untuk mencapai solusi yang optimal.