Wali Kota Singkawang Sukses Bagikan Rahasia Kerukunan di Forum HAM Internasional Korea Selatan
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, berbicara di forum HAM internasional di Korea Selatan, membagikan pengalaman Singkawang dalam membangun perdamaian dan toleransi di tengah keberagaman.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, baru-baru ini menjadi pembicara dalam forum Hak Asasi Manusia (HAM) internasional bergengsi, World Human Rights Cities Forum (WHRCF) 2025, di Gwangju, Korea Selatan. Forum yang diselenggarakan oleh Gwangju International Centre ini mempertemukan para pemimpin kota, aktivis, dan akademisi dari berbagai negara untuk membahas isu-isu HAM global. Kehadiran Wali Kota Singkawang di forum ini menandai pentingnya peran Kota Singkawang sebagai model keberhasilan dalam membangun perdamaian dan kerukunan.
Dalam forum tersebut, Wali Kota Tjhai Chui Mie memaparkan pengalaman Kota Singkawang dalam menerapkan prinsip-prinsip HAM dan praktik baik dalam menciptakan kedamaian di tengah masyarakat yang majemuk. Ia menekankan pentingnya komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai toleransi, keterbukaan, dan penghormatan terhadap hak-hak setiap individu. "Saya merasa terhormat diundang menjadi pembicara dalam forum ini," kata Tjhai Chui Mie, "Kami berbagi pengalaman tentang bagaimana Kota Singkawang mampu membangun harmoni di tengah masyarakat yang sangat beragam secara etnis dan budaya."
Keberhasilan Singkawang dalam membangun kerukunan dan perdamaian tidak terlepas dari berbagai prestasi yang telah diraih. Kota Singkawang dinobatkan sebagai Kota Konstitusional pada tahun 2022 oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan meraih predikat kota paling toleran di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut (2021-2023) berdasarkan penilaian Setara Institute. Prestasi ini menjadikan Singkawang sebagai contoh nyata bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.
Rahasia Sukses Singkawang: Toleransi dan Kerukunan
Kota Singkawang, dengan keberagaman etnis dan budayanya yang kaya, telah berhasil menciptakan lingkungan yang inklusif dan damai. Hal ini dicapai melalui komitmen kuat dari pemerintah dan masyarakat dalam menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghormati. Pemerintah Kota Singkawang secara aktif mempromosikan program-program yang bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di antara warga.
Salah satu kunci keberhasilan Singkawang adalah pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat sipil, dan tokoh agama. Kerjasama ini memungkinkan terciptanya dialog yang konstruktif dan penyelesaian konflik secara damai. Partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya juga turut memperkuat ikatan sosial dan rasa kebersamaan.
Wali Kota Tjhai Chui Mie menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam membangun budaya toleransi. Melalui pendidikan, nilai-nilai HAM dan kerukunan dapat ditanamkan sejak dini, sehingga generasi muda dapat tumbuh dalam lingkungan yang damai dan menghargai perbedaan.
Selain itu, pemerintah Kota Singkawang juga aktif dalam melindungi hak-hak minoritas dan memastikan akses yang setara bagi semua warga terhadap layanan publik. Hal ini memastikan bahwa semua warga merasa dihargai dan terlindungi, terlepas dari latar belakang etnis dan budaya mereka.
WHRCF 2025: Membangun Perdamaian melalui HAM
WHRCF 2025 mengangkat tema "Peace and Solidarity: Human Rights Cities Acting for Conflict Prevention and Peacebuilding." Forum ini menjadi wadah penting bagi kota-kota di seluruh dunia untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam memajukan HAM di tingkat lokal. Singkawang, dengan pengalamannya yang luar biasa, memiliki peran penting dalam forum ini.
Kehadiran Wali Kota Singkawang di WHRCF 2025 bukan hanya sekadar berbagi pengalaman, tetapi juga memperkuat posisi Singkawang di mata internasional sebagai kota percontohan dalam hal toleransi, kerukunan, dan tata kelola yang menjunjung tinggi HAM. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi kota-kota lain di dunia untuk menerapkan praktik-praktik baik dalam membangun perdamaian dan kerukunan di tengah keberagaman.
Partisipasi aktif dalam forum internasional seperti WHRCF 2025 menunjukkan komitmen Kota Singkawang dalam mempromosikan HAM dan perdamaian global. Semoga pengalaman dan strategi Singkawang dapat diadopsi oleh kota-kota lain di dunia untuk menciptakan masyarakat yang lebih damai, adil, dan inklusif.
Dengan keberhasilannya dalam membangun kerukunan dan toleransi, Kota Singkawang telah membuktikan bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan. Kota ini menjadi contoh nyata bagi dunia tentang bagaimana membangun perdamaian dan kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.