Waspada Banjir Rob! BMKG Bitung Imbau Warga Pesisir Sulawesi Utara Siaga
BMKG Stasiun Maritim Bitung memperingatkan potensi banjir rob di pesisir Sulawesi Utara pada pertengahan dan akhir April 2025 akibat fenomena bulan purnama dan Super New Moon.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung mengeluarkan imbauan penting bagi warga pesisir Sulawesi Utara. Mereka memprediksi potensi banjir rob atau banjir pesisir yang akan terjadi pada bulan April 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul adanya fenomena bulan purnama dan Super New Moon yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut secara signifikan.
Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror, fenomena bulan purnama pada 13 April 2025 dan Super New Moon (fase bulan perigee dan bulan baru) pada 27 April 2025 akan menjadi faktor utama peningkatan ketinggian air laut maksimum. Hal ini berpotensi menyebabkan banjir rob di berbagai wilayah pesisir Indonesia, termasuk Sulawesi Utara. Imbauan kewaspadaan ini disampaikan pada Sabtu lalu di Manado.
Data water level dan prediksi pasang surut yang telah dipantau BMKG menunjukkan potensi terjadinya banjir rob di beberapa wilayah pesisir Sulawesi Utara. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersiap menghadapi dampak potensial dari fenomena alam ini.
Wilayah Rawan Banjir Rob di Sulawesi Utara
Berdasarkan prediksi BMKG, beberapa wilayah di Sulawesi Utara berpotensi mengalami banjir rob pada periode 13-15 April dan 24-30 April 2025. Wilayah pesisir utara Sulawesi Utara dan pesisir selatan Sulawesi Utara masuk dalam zona rawan. Begitu pula dengan pesisir utara dan timur Kabupaten Kepulauan Sangihe yang diperkirakan akan terdampak pada tanggal 13-14 April dan 24-30 April 2025.
Wilayah lain yang perlu waspada adalah pesisir utara dan timur Kabupaten Kepulauan Talaud, pesisir Kota Bitung, pesisir Manado Tua (Kota Manado), pesisir Kabupaten Bolaang Mangondow Utara, dan pesisir Likupang (Kabupaten Minahasa Utara). Semua wilayah ini diprediksi akan mengalami potensi banjir rob pada tanggal 13-15 April dan 25-30 April 2025. Masyarakat di daerah-daerah tersebut dihimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Ricky D Aror menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir rob ini. "Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan informasi cuaca maritim dari BMKG," ujarnya.
Dampak Potensial Banjir Rob
Banjir rob berpotensi mengganggu berbagai aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan wilayah pesisir. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan dapat terhambat, dan pemukiman di pesisir berisiko terendam. Selain itu, tambak garam dan aktivitas perikanan darat juga akan terdampak. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir kerugian.
BMKG menghimbau agar masyarakat selalu memantau informasi cuaca maritim terbaru dari BMKG untuk mengantisipasi potensi banjir rob. Penting untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan terburuk. Dengan kesiapsiagaan yang baik, dampak negatif dari banjir rob dapat diminimalisir.
Masyarakat diimbau untuk memperhatikan informasi peringatan dini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang setempat. Kerjasama dan kesiapsiagaan bersama sangat penting untuk menghadapi potensi bencana alam ini.
Dengan memperhatikan imbauan dan peringatan dini dari BMKG, diharapkan masyarakat di wilayah pesisir Sulawesi Utara dapat mempersiapkan diri dan meminimalisir dampak buruk dari potensi banjir rob yang akan terjadi.