Waspada Banjir Rob! BPBD Kotim Imbau Warga Pesisir Tingkatkan Kewaspadaan
BPBD Kabupaten Kotawaringin Timur mengimbau masyarakat pesisir waspada banjir rob akibat pasang air laut dan dampaknya, terutama di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Pulau Hanaut, dan Mentaya Hilir Utara.
Banjir rob mengancam warga pesisir Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengeluarkan imbauan waspada menyusul laporan air pasang tinggi di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan pada Minggu, 4 Mei 2024. "Kami mendapat laporan terjadi air pasang tinggi di Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Kami mengimbau masyarakat waspada, khususnya dalam hal keselamatan," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam.
Imbauan ini dikeluarkan setelah beberapa kawasan di wilayah selatan Kotawaringin Timur terendam banjir rob. Jalan di bantaran sungai di Desa Jaya Kelapa dan Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, terendam, menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang. Kenaikan debit sungai juga dilaporkan terjadi di desa dan kecamatan lain di wilayah selatan.
Fenomena ini terjadi karena letak geografis empat kecamatan—Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Pulau Hanaut, dan Mentaya Hilir Utara—yang dekat dengan muara laut. Dua kecamatan terakhir bahkan tepat berada di pesisir. Banjir akibat pasang Sungai Mentaya memang sering terjadi, tetapi kewaspadaan tetap penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Ancaman Banjir Rob dan Bahaya Lainnya
BPBD Kotawaringin Timur menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang menyertai banjir rob. Tidak hanya genangan air, tetapi juga ancaman keselamatan jiwa. Multazam mengingatkan potensi tenggelam dan serangan satwa liar, khususnya buaya yang semakin sering muncul. "Keselamatan harus selalu menjadi perhatian utama. Kejadian membahayakan harus dicegah, seperti ancaman korban tenggelam maupun serangan satwa liar seperti buaya yang kini makin sering muncul. Bahkan Sabtu (3/5) terjadi serangan buaya terhadap seorang warga Desa Bagendang Tengah, untungnya korban berhasil selamat." ujarnya.
Koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa fenomena 'Super New Moon' berkontribusi pada peningkatan ketinggian air laut maksimum di beberapa daerah, termasuk wilayah pesisir Kalimantan Tengah. Super New Moon terjadi ketika bulan berada di titik terdekat dengan bumi saat fase bulan baru, sehingga tampak lebih besar dan berpotensi meningkatkan pasang air laut.
BMKG memprediksi ketinggian pasang bulan Mei 2024 akan lebih tinggi dari biasanya. Puncaknya diperkirakan terjadi pada 10 hari pertama dan akhir Mei. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob.
Langkah Antisipasi BPBD
BPBD Kotawaringin Timur menyatakan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan antisipasi dan pencegahan. Monitoring lapangan juga terus dilakukan untuk memantau perkembangan situasi. "Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait sebagai antisipasi dan mencegah hal yang tidak diinginkan. Kami juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan," tegas Multazam.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi dan arahan dari BPBD dan instansi terkait. Langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian dan dampak negatif dari banjir rob.
Wilayah pesisir Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur, perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam ini. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat krusial dalam menghadapi ancaman banjir rob dan meminimalisir dampaknya.