Yayasan BUMN Harap Zona Mendengar Jiwa Bangun Generasi Muda Produktif

Yayasan BUMN berharap program Zona Mendengar Jiwa dapat mendeteksi dini masalah kesehatan mental pelajar dan berkontribusi pada generasi muda Indonesia yang produktif, mengingat tingginya angka remaja dan mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental.

Jakarta, 13 Februari 2024 - Yayasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki harapan besar terhadap program Zona Mendengar Jiwa yang baru-baru ini diluncurkan. Program yang berfokus pada kesehatan mental pelajar ini diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun generasi muda Indonesia yang produktif dan siap menghadapi tantangan masa depan. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh data yang cukup mengkhawatirkan mengenai kesehatan mental remaja dan mahasiswa di Indonesia.

Menurut Heru Komarudin, Manajer Program Kesehatan dan Kesejahteraan Yayasan BUMN, masalah kesehatan mental pada pelajar tidak dapat diabaikan. Hal ini disampaikan saat pelaksanaan Zona Mendengar Jiwa di SMAN 95 Jakarta, Jakarta Barat. Heru menekankan bahwa masalah kesehatan mental dapat menghambat produktivitas pelajar, sehingga perlu penanganan yang tepat dan cepat.

“Anak muda yang usia produktif ini enggak akan bisa menjadi produktif kalau di dalam dirinya itu ada masalah,” tegas Heru. Pernyataan ini menyoroti pentingnya intervensi dini untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas.

Data yang dipaparkan Heru cukup mengejutkan. Riset menunjukkan bahwa 3 dari 10 remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Angka ini semakin mengkhawatirkan ketika melihat data mahasiswa baru, di mana 40 persen di antaranya mengalami masalah kesehatan mental, seperti anxiety atau kecemasan.

Zona Mendengar Jiwa, bagian dari Program Mendengar Jiwa yang diinisiasi Yayasan BUMN, hadir sebagai solusi untuk mendeteksi dini masalah kesehatan mental pada pelajar. Program ini bertujuan untuk memberikan intervensi sebelum masalah tersebut berkembang dan berdampak signifikan pada kehidupan akademis dan masa depan mereka.

“Kan enggak mungkin ketika mahasiswa ini baru masuk, langsung punya masalah kesehatan mental. Kita coba deteksi ternyata terjadinya di sekolah sebelum masa kuliah,” jelas Heru. Hal ini menekankan pentingnya pendekatan preventif dalam mengatasi masalah kesehatan mental.

Zona Mendengar Jiwa menawarkan berbagai aktivitas yang dirancang untuk membantu pelajar memahami dan mengelola emosi mereka. Kegiatan ini meliputi pembelajaran pengenalan emosi, teknik pernapasan, dan diskusi kelompok. Selain itu, tersedia pula fasilitas pendukung seperti bilik cerita, self check-in, dan dinding curhat. Fasilitas ini memungkinkan pelajar mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka secara anonim dan aman.

Keberadaan sarana-sarana tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang suportif dan nyaman bagi pelajar untuk berbagi pengalaman dan mencari bantuan tanpa rasa takut atau malu. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Yayasan BUMN untuk memberikan dukungan holistik bagi pelajar.

Sebelum di SMAN 95 Jakarta, Zona Mendengar Jiwa telah sukses diimplementasikan di beberapa sekolah lain, termasuk SMAN 41 Jakarta Utara dan SMAN 113 Jakarta Timur. Hal ini menunjukkan komitmen Yayasan BUMN untuk memperluas jangkauan program dan menjangkau lebih banyak pelajar yang membutuhkan bantuan.

Suksesnya program ini di beberapa sekolah menjadi bukti bahwa inisiatif ini efektif dan layak untuk ditiru. Dengan semakin banyak sekolah yang menerapkan program serupa, diharapkan akan semakin banyak pelajar yang mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas.

Program Zona Mendengar Jiwa merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental pelajar di Indonesia. Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan dari Yayasan BUMN, program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun generasi muda yang sehat, produktif, dan siap menghadapi masa depan. Deteksi dini dan intervensi yang tepat waktu merupakan kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan mental, dan Zona Mendengar Jiwa hadir sebagai solusi yang tepat.