Hoaks! Museum Negeri Sulawesi Utara Tidak Dijual, Pemerintah Pusat Pastikan Kelanjutannya
Menteri Kebudayaan memastikan Museum Negeri Sulawesi Utara tidak dijual dan akan dikelola langsung oleh pemerintah provinsi setelah sebelumnya beredar kabar hoaks penjualan museum tersebut.
Jakarta, 20 Februari 2024 - Sebuah kabar bohong yang beredar di media sosial terkait rencana penjualan Museum Negeri Sulawesi Utara telah ditepis oleh Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon. Menbud menegaskan bahwa museum yang berdiri sejak tahun 1974 tersebut tidak akan dijual. Pernyataan ini disampaikan Menbud saat ditemui di Jakarta pada Kamis lalu, menanggapi isu yang telah meresahkan banyak pihak.
Menanggapi isu tersebut, Menbud Fadli Zon menyatakan, "Ya, jadi tadi saya ketemu dengan gubernur yang dilantik itu hoaks lah. Ya itu hoaks." Ia membenarkan bahwa museum yang berlokasi di Jalan W.R. Supratman, Wenang, Manado, memang sempat terbengkalai. Namun, Menbud telah mengirimkan surat kepada Gubernur Sulawesi Utara terkait hal ini dan telah melakukan pertemuan langsung dengan Gubernur Sulawesi Utara yang baru dilantik, Yulius Selvanus Komaling, dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan positif terkait pengelolaan museum kedepannya.
Fadli Zon menjelaskan bahwa Gubernur Sulawesi Utara yang baru akan langsung menangani pengelolaan Museum Negeri Sulawesi Utara. "Jadi, tadi saya bertemu dengan gubernurnya. Jadi akan dihandle langsung oleh gubernur yang baru saja dilantik oleh Pak Yulius," tegasnya. Hal ini sekaligus membantah isu penjualan museum yang sempat viral di media sosial.
Museum Negeri Sulawesi Utara: Koleksi Berharga dan Sejarah yang Kaya
Museum Negeri Sulawesi Utara menyimpan sejumlah koleksi berharga yang penting untuk edukasi dan pelestarian sejarah. Di antara koleksi tersebut terdapat spesimen ikan coelacanth yang langka dan memiliki nilai edukasi tinggi. Selain itu, museum ini juga menyimpan peninggalan pahlawan Kiai Modjo, koleksi yang berkaitan dengan pengikut Tuanku Imam Bonjol, dan mimbar milik Johann Gotlieb Schwarz. Koleksi-koleksi ini merepresentasikan kekayaan sejarah dan budaya Sulawesi Utara dan Indonesia secara keseluruhan.
Sejarawan Allan Akbar sebelumnya telah mengusulkan agar pemerintah mengambil langkah tegas untuk memastikan keberlanjutan Museum Negeri Sulawesi Utara. Allan menekankan pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan kebijakan, pendanaan, dan partisipasi publik untuk menjaga kelestarian museum dan manfaatnya bagi generasi mendatang. Menurutnya, museum tersebut merupakan aset tak ternilai yang mencerminkan perjalanan sejarah dan budaya Indonesia.
Dengan adanya kepastian dari Menteri Kebudayaan dan komitmen dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, diharapkan Museum Negeri Sulawesi Utara dapat terkelola dengan baik dan terus berperan sebagai pusat edukasi dan pelestarian sejarah dan budaya Indonesia.
Langkah Konkret Pemerintah untuk Museum Negeri Sulawesi Utara
- Pengambilalihan pengelolaan museum oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
- Komitmen Gubernur Sulawesi Utara untuk memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan museum.
- Pendekatan holistik yang melibatkan kebijakan, pendanaan, dan partisipasi publik untuk keberlanjutan museum.
Ke depannya, diharapkan akan ada peningkatan perawatan, pengembangan koleksi, dan program edukasi di Museum Negeri Sulawesi Utara sehingga museum ini dapat menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan demikian, warisan budaya dan sejarah Sulawesi Utara dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.