Perpusnas Berkomitmen Penuh: Ternyata Begini Strategi Pemajuan Naskah Nusantara dari Hulu ke Hilir
Perpusnas serius garap pemajuan naskah Nusantara. Simak strategi komprehensif dari hulu hingga hilir untuk melestarikan warisan bangsa dan meningkatkan literasi.
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, menegaskan komitmen lembaganya dalam upaya pemajuan naskah Nusantara. Program komprehensif ini dirancang untuk mencakup seluruh aspek, mulai dari hulu hingga hilir. Hal ini bertujuan memastikan pelestarian dan pendayagunaan warisan budaya bangsa.
Strategi yang diterapkan Perpusnas ini tidak hanya berfokus pada konservasi fisik naskah. Namun juga mencakup penguatan ekosistem pernaskahan secara menyeluruh. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran kolektif masyarakat terhadap nilai penting naskah bersejarah.
Langkah-langkah progresif ini diharapkan mampu melampaui pengelolaan naskah konvensional. Perpusnas juga menyerukan kepedulian masyarakat terhadap tokoh-tokoh yang memiliki naskah bersejarah. Ini merupakan bagian dari upaya menjaga ingatan kolektif bangsa.
Strategi Komprehensif Pemajuan dan Kesadaran Kolektif
Perpusnas mengimplementasikan pendekatan holistik dalam pemajuan naskah Nusantara. Strategi ini mencakup pelestarian, pendayagunaan, serta penguatan ekosistem pernaskahan. Tujuannya adalah untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap warisan naskah.
Upaya ini diwujudkan melalui langkah-langkah yang lebih progresif dibandingkan pengelolaan naskah pada umumnya. Perpusnas berupaya agar masyarakat secara bersama-sama menyadari pentingnya naskah warisan negeri. Ini menjadi bentuk memori kolektif yang harus terus dijaga.
Salah satu contoh konkret adalah pengangkatan peristiwa Perang Jawa sebagai kegiatan utama di Perpusnas. Hal ini merupakan upaya memperpanjang ingatan masyarakat pada nilai-nilai sejarah Perang Jawa. Dengan demikian, nilai-nilai tersebut dapat terus dihidupkan dan terpelihara. Perpusnas juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada para tokoh pemilik naskah bersejarah.
Inovasi dan Distribusi Naskah untuk Aksesibilitas Luas
Pada tahun 2024, Perpusnas memperluas ketersediaan buku bacaan bagi anak usia sekolah. Mereka menerbitkan seri cerita bergambar dan komik yang berbasis naskah kuno. Selain itu, Perpusnas telah menerbitkan 970 buku alih aksara, alih bahasa, saduran, dan kajian yang dapat diakses secara bebas oleh publik.
Dalam rangka peringatan 200 tahun Perang Jawa, Perpusnas akan menerbitkan 25 seri komik Diponegoro. Komik-komik ini akan disebarkan ke berbagai perpustakaan, bahkan hingga ke desa-desa. Akses daring juga disediakan untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas.
Meski menghadapi efisiensi anggaran, Perpusnas tetap berkomitmen menyebarkan seribu buku untuk 10 ribu lokasi di seluruh Indonesia. Prioritas utama diberikan pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, memastikan tidak ada pengurangan jumlah buku maupun lokasi distribusi.
Pengelola perpustakaan daerah juga diberikan pelatihan khusus. Pelatihan ini mencakup cara menyusun, memajang, dan melayankan buku secara daring. Pemanfaatan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga dilakukan untuk menjamin keberlanjutan literasi.