Waspada! Penyebab Gangguan Pendengaran pada Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua
Otitis media efusi, infeksi telinga luar, masalah telinga dalam bawaan lahir, dan infeksi virus jadi beberapa penyebab gangguan pendengaran pada anak yang perlu diwaspadai orang tua.
Gangguan pendengaran pada anak menjadi perhatian serius yang perlu diwaspadai oleh setiap orang tua. Berbagai faktor dapat menyebabkan hal ini, mulai dari infeksi telinga hingga masalah bawaan lahir. Dokter spesialis THT-KL, Indah Trisnawaty dari RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, menjelaskan beberapa penyebab utama gangguan pendengaran pada anak dalam wawancara pada Minggu lalu.
Salah satu penyebab utama yang dijelaskan adalah otitis media efusi, kondisi yang terjadi setelah infeksi telinga tengah (otitis media). Infeksi, yang disebabkan oleh virus atau bakteri, meninggalkan lendir dan cairan yang menumpuk di telinga tengah, menghalangi suara dan menyebabkan gangguan pendengaran. Dokter Indah menjelaskan, "Amandel mulut dan belakang hidung atau adenoid, posisinya ada di antara saluran telinga dengan tenggorok. Jika tertutup, cairan di telinga tengah tak bisa keluar, dan menumpuk."
Kondisi ini seringkali muncul setelah anak mengalami batuk dan pilek. Saluran antara telinga dan tenggorok yang belum pulih pasca batuk pilek menyebabkan penumpukan cairan. Faktor lain yang berperan adalah rhinitis alergi atau infeksi telinga tengah berulang yang mengganggu fungsi tuba Eustachius, saluran penghubung telinga tengah dan tenggorokan.
Masalah pada Telinga Luar dan Dalam
Selain masalah pada telinga tengah, gangguan pendengaran juga bisa disebabkan oleh masalah pada telinga luar dan dalam. Pada telinga luar, penumpukan kotoran telinga (serumen) atau infeksi telinga luar yang ditandai telinga sempit, kemerahan, dan keluar cairan menjadi penyebab umum. Dokter Indah menambahkan bahwa masalah pada telinga dalam seringkali merupakan kondisi bawaan lahir.
Infeksi virus juga menjadi faktor penyebab yang signifikan. Dokter Indah mencontohkan penyakit gondongan yang seringkali disertai demam sebagai salah satu infeksi virus yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. "Habis sakit gondongan, kalau ada demam, gondongan itu yang paling sering infeksi virus, yang paling sering menyebabkan gangguan dengar," ujarnya.
Penting bagi orang tua untuk waspada terhadap tanda-tanda gangguan pendengaran pada anak. Jika ditemukan gejala seperti kesulitan mendengar, sering meminta pengulangan perkataan, atau respon yang lambat terhadap suara, segera konsultasikan ke dokter spesialis THT-KL.
Deteksi Dini dan Pengobatan
Ketua PERHATI-KL Cabang DKI Jakarta, Tri Juda Airlangga, menekankan pentingnya pemeriksaan ke dokter spesialis THT-KL untuk mendeteksi dini gangguan pendengaran pada anak. Deteksi dini sangat krusial karena memungkinkan penanganan yang tepat dan efektif. Pengobatan atau terapi yang direkomendasikan dokter akan bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gangguan pendengaran.
Penanganan dini sangat penting untuk meminimalisir dampak jangka panjang gangguan pendengaran pada perkembangan anak, baik dalam hal bicara, bahasa, maupun perkembangan kognitif. Oleh karena itu, kewaspadaan orang tua dan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis THT-KL sangat dianjurkan.
Kesimpulannya, gangguan pendengaran pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi telinga hingga masalah bawaan lahir. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah dampak negatif jangka panjang. Orang tua perlu waspada terhadap gejala-gejala gangguan pendengaran dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis THT-KL jika dicurigai adanya masalah.