Lonjakan Pemakaian Listrik di NTB Selama Pekan Pertama Ramadan
PT PLN (Persero) UIW NTB mencatat peningkatan signifikan pemakaian listrik hingga 14 persen selama pekan pertama Ramadan 1446 H, terutama di Lombok dan Tambora, yang disebabkan oleh meningkatnya penggunaan peralatan elektronik saat sahur dan berbuka puasa

Mataram, 11 Maret 2024 - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan lonjakan pemakaian listrik yang signifikan selama pekan pertama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Peningkatan ini terlihat dari kenaikan beban listrik yang mencapai 14 persen dibandingkan hari-hari biasa. General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menjelaskan bahwa lonjakan ini terjadi di seluruh wilayah NTB, terutama di daerah padat penduduk dan pusat aktivitas ekonomi-sosial.
Kenaikan beban listrik ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan peralatan elektronik rumah tangga seperti lampu, pendingin ruangan (AC), dan peralatan masak, khususnya selama waktu sahur dan berbuka puasa. Hal ini menunjukkan perubahan pola konsumsi energi masyarakat selama Ramadan. PLN telah melakukan analisis mendalam untuk memprediksi dan mengantisipasi lonjakan ini.
PLN mencatat peningkatan beban listrik yang cukup signifikan di sistem jaringan Lombok, dari 313 MW menjadi 336 MW, dan di sistem jaringan Tambora, dari 132 MW menjadi 139 MW. Lonjakan ini terjadi pada malam hari, seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat selama bulan Ramadan.
Antisipasi Lonjakan dan Imbauan Hemat Energi
Menyikapi lonjakan pemakaian listrik ini, PLN NTB telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil selama Ramadan. Ribuan personel dan peralatan disiagakan untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi gangguan kelistrikan. Respon cepat dan tepat terhadap masalah kelistrikan menjadi prioritas utama PLN.
PLN juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan listrik, terutama pada saat sahur dan berbuka puasa. Penggunaan peralatan elektronik perlu diperhatikan agar tidak terjadi beban berlebih pada jaringan listrik. Selain itu, PLN mengajak masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile untuk memudahkan pengelolaan kebutuhan listrik sehari-hari.
"Aplikasi PLN Mobile adalah aplikasi dimana pelanggan dapat mengakses semua kebutuhan listrik dalam satu genggaman," ujar Sudjarwo. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pelanggan memantau dan mengontrol penggunaan listrik mereka.
PLN berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik tetap andal di seluruh NTB selama Ramadan. "Kami, PLN, siap untuk menjaga keandalan listrik selama Ramadan agar pelanggan dapat menjalani ibadah dengan aman dan lancar," tegas Sudjarwo.
PLN Mobile: Solusi Praktis Kelola Listrik
PLN Mobile menawarkan berbagai fitur yang memudahkan pelanggan dalam mengelola kebutuhan listriknya. Pelanggan dapat melakukan pembayaran tagihan listrik, melaporkan gangguan, memantau penggunaan listrik, dan mengakses informasi lainnya melalui aplikasi ini. Dengan demikian, PLN Mobile menjadi solusi praktis bagi masyarakat dalam mengelola kebutuhan listrik sehari-hari, terutama selama Ramadan.
Dengan adanya peningkatan penggunaan listrik selama Ramadan, PLN mengimbau masyarakat untuk tetap hemat energi dan bijak dalam penggunaan listrik. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas jaringan listrik dan memastikan semua pelanggan dapat menikmati pasokan listrik yang andal selama bulan suci Ramadan.
PLN menekankan pentingnya kolaborasi antara PLN dan masyarakat untuk memastikan kelancaran pasokan listrik selama Ramadan. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan ibadah Ramadan dapat berjalan dengan lancar dan nyaman bagi seluruh masyarakat NTB.