20 Tahun Berkarya, Reza Rahadian Ungkap Cara Santai Tanggapi Kritik
Setelah 20 tahun berkiprah di dunia film, Reza Rahadian membagikan pengalamannya dalam menghadapi kritik, dari awalnya tersinggung hingga kini mampu menyikapinya dengan santai dan bijak.

Aktor kenamaan Indonesia, Reza Rahadian, baru-baru ini merayakan dua dekade perjalanan kariernya di industri perfilman dan kreatif. Selama 20 tahun tersebut, ia telah melewati berbagai pengalaman, termasuk menghadapi kritik yang datang dari berbagai penjuru. Perjalanan panjang ini telah membentuknya menjadi sosok yang lebih dewasa dan bijak dalam menyikapi berbagai komentar, baik positif maupun negatif.
Dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin lalu, Reza mengungkapkan perubahan signifikan dalam cara ia menanggapi kritik. "Kalau dulu mungkin penyikapannya sangat personal, sangat ‘wah’ kayanya gimana banget gitu. Sekarang jadi bahan yang tidak lagi mengganggu pikiran," ujarnya. Pengakuan ini menunjukkan betapa perjalanan kariernya telah membentuk cara pandang dan mentalnya dalam menghadapi tantangan di industri yang kompetitif.
Awal karier Reza diwarnai dengan perasaan mudah tersinggung ketika menerima kritik pedas. Namun, seiring berjalannya waktu dan pengalaman yang ia kumpulkan, ia belajar untuk menyikapi kritik dengan lebih santai dan dewasa. Lima Piala Citra yang telah ia raih dari Festival Film Indonesia (FFI) menjadi bukti nyata dedikasinya dan kualitas aktingnya yang diakui secara luas.
Dua Dekade Perjalanan Reza Rahadian
Reza Rahadian memulai kariernya di usia 17 tahun melalui ajang pencarian bakat di sebuah majalah remaja. Dari situlah, langkahnya memasuki dunia seni peran Indonesia dimulai. Sepanjang 20 tahun berkarya, ia telah membintangi berbagai film dan terlibat dalam berbagai proyek kreatif lainnya, membuat namanya dikenal luas dan dihormati di industri perfilman Tanah Air.
Perjalanan panjang ini tidak selalu mulus. Reza pasti menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, termasuk tekanan dan ekspektasi publik. Namun, ia mampu melewati semuanya dengan tetap mempertahankan integritas dan kualitas aktingnya.
Kini, ia telah menjadi aktor papan atas dengan segudang prestasi. Pengalamannya dalam menghadapi kritik menjadi pelajaran berharga yang membentuk kepribadiannya yang lebih matang dan profesional.
Refleksi Dua Dasawarsa: Lebih dari Sekadar Perayaan
Perayaan 20 tahun berkarya Reza Rahadian tidak hanya berupa perayaan biasa. Ia meluncurkan program "Refleksi Dua Dasawarsa", sebuah program yang lebih dari sekadar perayaan, tetapi juga sebagai ruang kontemplasi atas perjalanan kariernya. Program ini melibatkan sejumlah kreator dan seniman lintas bidang, menunjukkan kolaborasi dan jaringan luas yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.
Program ini mencakup berbagai kegiatan, termasuk peluncuran buku, pameran instalasi seni bertajuk Eudaimonia di ArtJog 2025, dan peluncuran film 'Pangku' yang menandai debut perdana Reza sebagai sutradara film panjang. Kolaborasi-kolaborasi lainnya juga akan menjadi bagian dari program ini, menunjukkan sisi kreativitas Reza yang beragam dan luas.
Dengan program ini, Reza tidak hanya merayakan kesuksesannya, tetapi juga berbagi pengalaman dan inspirasinya kepada generasi muda yang ingin berkiprah di industri kreatif. Ia menunjukkan bahwa konsistensi, kerja keras, dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman adalah kunci kesuksesan dalam bidang apapun.
"Perjalanan dalam menyikapi itu (kritik) mungkin yang bertambah seiring berjalannya waktu," pungkas Reza. Kalimat ini menjadi penutup yang tepat untuk menggambarkan perjalanan panjang dan proses pembelajaran yang telah ia lalui selama dua dekade berkarya di industri film Indonesia. Ia telah membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari prestasi, tetapi juga dari bagaimana seseorang mampu menghadapi tantangan dan belajar dari setiap pengalaman.