Film Pendek #KitaBerkebaya: Kisah 250 Perempuan Indonesia Jaga Eksistensi Kebaya
Film pendek #KitaBerkebaya hadir sebagai upaya komunitas melestarikan Kebaya, busana kebanggaan Indonesia. Bagaimana film ini menyatukan 250 perempuan dari berbagai latar?

Sebuah inisiatif budaya baru telah diluncurkan di Jakarta, menandai komitmen kuat dalam melestarikan warisan busana nasional. Film pendek berjudul "#KitaBerkebaya" resmi diperkenalkan kepada publik pada Selasa, 22 Juli, melalui konferensi pers dan pemutaran perdana.
Proyek ini digagas oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, bertujuan untuk menjaga ekosistem kebaya agar tetap lestari dan relevan di tengah masyarakat modern. Sutradara Bramsky menjelaskan bahwa film ini menjadi wadah bagi perempuan untuk menyuarakan sikap mereka melalui busana yang dikenakan dengan keyakinan penuh.
Film "#KitaBerkebaya" bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah gerakan yang melibatkan sekitar 250 perempuan Indonesia dari berbagai komunitas dan daerah. Kehadiran para aktris ternama seperti Maudy Ayunda, Maudy Koesnaedi, Tara Basro, Dian Sastrowardoyo, dan Eva Celia turut memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
Kebaya: Lebih dari Sekadar Busana, Identitas Bangsa
Film pendek "#KitaBerkebaya" secara tegas menyampaikan bahwa kebaya memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar pakaian tradisional. Kebaya adalah cerminan cerita hidup perempuan Indonesia, sebuah simbol yang memancarkan keanggunan sekaligus mencerminkan ketangguhan dan kelembutan.
Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, menekankan bahwa pihaknya berkeinginan agar kebaya dapat kembali menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari, tidak hanya sebagai simbol budaya semata. Inisiatif ini juga bertepatan dengan persiapan Hari Kebaya Nasional 2025 yang akan diperingati setiap tanggal 24 Juli.
Film ini berfungsi sebagai pengingat kolektif bahwa kebaya merupakan identitas bangsa yang mampu mempersatukan berbagai kelas sosial dan melintasi batas wilayah di seluruh Nusantara. Meskipun memiliki variasi yang beragam di setiap daerah, kebaya tetap menjadi benang merah yang mengikat.
Mendorong Pelestarian dan Ekonomi Kreatif Melalui Kebaya
Keterlibatan ratusan perempuan dari berbagai latar belakang dalam film "#KitaBerkebaya" menunjukkan semangat kolektif untuk melestarikan busana nasional. Selain para aktris ternama, partisipasi luas dari masyarakat umum memperkuat pesan bahwa kebaya adalah milik semua.
Para aktris yang membintangi film ini dikenal sering mengenakan kebaya dalam berbagai kesempatan, memberikan contoh nyata tentang bagaimana kebaya dapat diintegrasikan dalam gaya hidup modern. Mereka adalah:
- Maudy Ayunda
- Maudy Koesnaedi
- Tara Basro
- Dian Sastrowardoyo
- Eva Celia
- Rayhanun
- Titi Radjo Padmaja
- Andien
- Lutesha
Renitasari Adrian juga mengungkapkan harapannya bahwa film ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih sering mengenakan kebaya dalam keseharian mereka. Dengan memadupadankan kebaya dengan wastra Indonesia lainnya, diharapkan dapat menghidupkan kembali sektor-sektor terkait. Hal ini mencakup para tukang kain, tukang jahit, artisan wastra, pengrajin batik, dan penenun, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.