Lyodra Kenang Pertemuan Bersejarah dengan Paus Fransiskus: "Sosok yang Selalu Menyerukan Perdamaian"
Penyanyi Lyodra Ginting mengungkapkan kesedihannya atas meninggalnya Paus Fransiskus dan mengenang pertemuan mengharukan mereka di Jakarta tahun lalu.

Jakarta, 22 April 2024 - Kabar duka meninggalnya Paus Fransiskus mengejutkan dunia, termasuk penyanyi kenamaan Indonesia, Lyodra Ginting. Lyodra, yang pernah berkesempatan bertemu langsung dengan Paus Fransiskus, mengungkapkan kesedihan mendalamnya melalui unggahan di Instagram Stories. Unggahan tersebut menampilkan foto pertemuan bersejarah mereka di Jakarta pada September 2024, saat Misa Agung di Gelora Bung Karno.
Dalam unggahannya, Lyodra menuliskan, “Rest In Love Pope (Istirahat dalam cinta, Bapa Paus),” sebagai bentuk penghormatan terakhirnya kepada pemimpin spiritual umat Katolik sedunia tersebut. Foto yang diunggah memperlihatkan Lyodra yang mengenakan pakaian adat Karo, Sumatera Utara, berdiri di altar menerima berkat dari Paus Fransiskus. Momen tersebut menjadi kenangan tak terlupakan bagi Lyodra, bahkan hingga kini foto tersebut masih terpampang di bagian teratas akun media sosialnya.
Kehadiran Lyodra pada Misa Agung tersebut bukan tanpa alasan. Ia terpilih untuk tampil membawakan lagu “The Prayer”, menambah khidmat suasana perayaan tersebut. Pertemuan dengan Paus Fransiskus, bagi Lyodra, merupakan sebuah anugerah dan kesempatan langka yang tak akan pernah ia lupakan. Lebih dari sekadar pertemuan, momen tersebut menjadi sebuah pengalaman spiritual yang mendalam.
Kenangan Mendalam Bersama Paus Fransiskus
Pada unggahan di bulan September 2024, Lyodra melukiskan sosok Paus Fransiskus sebagai pribadi yang luar biasa. “Beliau adalah sosok yang selalu membela orang-orang yang tersakiti, yang selalu menyerukan perdamaian di seluruh dunia tanpa memandang suku, bangsa dan agama,” tulis Lyodra. Ungkapan tersebut mencerminkan kekaguman dan penghormatan Lyodra terhadap Paus Fransiskus, yang dikenal luas karena komitmennya pada perdamaian dan keadilan sosial.
Pertemuan tersebut bukan hanya sekadar momen bersejarah bagi Lyodra, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan toleransi. Kehadiran Lyodra, seorang penyanyi muda berbakat dari Indonesia, di samping Paus Fransiskus, menunjukkan simbol kebersamaan dan perdamaian yang diharapkan oleh pemimpin gereja Katolik Roma tersebut. Pesan perdamaian yang disampaikan Paus Fransiskus, tampaknya sangat mendalam dan memberikan inspirasi bagi Lyodra dalam kehidupan dan kariernya.
Paus Fransiskus memang dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyatnya dan selalu menyuarakan pesan perdamaian. Hal ini terlihat dari berbagai tindakan dan pidato yang disampaikannya selama memimpin Gereja Katolik. Komitmennya terhadap perdamaian dunia, tanpa memandang latar belakang, telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, termasuk Lyodra.
Meninggalnya Paus Fransiskus dan Pesan Perdamaian Terakhir
Kardinal Kevin Farrell mengumumkan meninggalnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2024, pukul 07.35 pagi waktu Vatikan. Kabar duka ini tentu menyisakan kesedihan mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus, yang sebelumnya dirawat di rumah sakit karena bronkitis dan pneumonia bilateral, sempat membaik dan bahkan menyapa umat Katolik dari balkon Basilika Santo Petrus pada Minggu Paskah. Dalam kesempatan tersebut, ia kembali menyerukan pesan perdamaian dan mengakhiri perang.
Meskipun kondisi kesehatannya kurang baik, Paus Fransiskus tetap teguh dalam menyampaikan pesan perdamaian hingga akhir hayatnya. Hal ini menunjukkan komitmen dan dedikasi beliau yang luar biasa terhadap perdamaian dunia. Pesan perdamaian tersebut akan selalu diingat dan dihargai oleh banyak orang.
Meninggalnya Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia. Namun, warisan perdamaian dan keadilan sosial yang telah beliau bangun akan tetap abadi dan menginspirasi generasi mendatang. Lyodra, dan banyak orang lainnya, akan selalu mengenang sosok Paus Fransiskus sebagai pemimpin spiritual yang luar biasa dan inspiratif.
Pertemuan Lyodra dan Paus Fransiskus menjadi simbol indah dari pesan perdamaian yang selalu dikumandangkan oleh Paus. Kenangan ini akan tetap abadi, mengingatkan kita akan pentingnya perdamaian dan persatuan di dunia.