15 Remaja Ditangkap Terkait Penganiayaan di Jalan Adi Sucipto Mataram
Polresta Mataram menangkap 15 remaja pelaku penganiayaan di Jalan Adi Sucipto, Mataram, yang mengakibatkan korban luka sayat di wajah; polisi mengamankan berbagai senjata tajam.

Polresta Mataram berhasil mengungkap kasus penganiayaan terhadap pengendara roda dua di Jalan Adi Sucipto, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kejadian yang terjadi dini hari itu mengakibatkan sejumlah korban mengalami luka sayat di wajah. Sebanyak 15 remaja telah diamankan sebagai terduga pelaku.
Kepala Satreskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, menjelaskan penangkapan tersebut merupakan hasil kerja keras tim di lapangan dan informasi dari masyarakat. Para remaja berhasil diamankan dari persembunyian mereka di wilayah Cakranegara, Kota Mataram.
Penangkapan ini juga membuahkan barang bukti berupa berbagai senjata tajam yang diduga digunakan dalam aksi penganiayaan tersebut, termasuk parang, panah besi, kapak, katapel, golok, dan arit. Selain senjata tajam, polisi juga mengamankan kendaraan dan pakaian yang digunakan pelaku, sebagaimana terekam dalam rekaman CCTV.
Penangkapan 15 Terduga Pelaku
Kelima belas remaja yang ditangkap tersebut berinisial RZ (17), FD (16), FM (17), AD (17), AF (19), HRS (18), SY (18), RG (17), FZ (16), VK (17), RB (18), FM (17), JP (16), SS (17), dan EG (17). Sebagian besar dari mereka beralamat di Sandubaya, Kota Mataram, beberapa lainnya berasal dari Narmada, Lombok Barat, dan Selaparang, Kota Mataram. Mereka rata-rata masih berstatus pelajar SMA dan SMK di Mataram.
AKP Regi Halili menambahkan bahwa para pelaku mengaku melakukan penganiayaan karena merasa tersinggung dan sakit hati kepada korban. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan motif lain di balik aksi tersebut.
Mengingat sebagian besar terduga pelaku masih di bawah umur, penanganan kasus ini dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Mataram. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan keluarga dan pihak sekolah para remaja tersebut.
Imbauan Kepada Masyarakat
AKP Regi Halili juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial. Kasus penganiayaan ini menjadi contoh bagaimana informasi yang belum terverifikasi dapat memicu keresahan di masyarakat.
Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya lebih lanjut. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran informasi hoaks dan menjaga kondusivitas lingkungan.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam seperti parang, panah besi, kapak, katapel, golok, dan arit. Selain itu, polisi juga mengamankan kendaraan dan pakaian yang digunakan para pelaku saat kejadian, berdasarkan rekaman CCTV. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Dengan terungkapnya kasus ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dan bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi dari sumber yang terpercaya sebelum menyebarkannya.