1.900 Ilmuwan Minta Elon Musk Diusir dari Royal Society
Lebih dari 1.900 ilmuwan menandatangani surat terbuka yang meminta Elon Musk dikeluarkan dari Royal Society karena komentar dan tindakan kontroversialnya yang dinilai bertentangan dengan kode etik organisasi tersebut.

Ribuan ilmuwan menyerukan pengusiran Elon Musk dari Royal Society, sebuah organisasi ilmiah bergengsi di Inggris. Surat terbuka yang ditandatangani lebih dari 1.900 ilmuwan ini mengecam komentar dan tindakan kontroversial Musk yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai dan kode etik Royal Society. Peristiwa ini bermula dari kekecewaan terhadap sikap diam Royal Society terkait keanggotaan Musk sejak 2018.
Kontroversi Pernyataan dan Tindakan Elon Musk
Prof. Stephen Curry, penulis surat terbuka tersebut, mengungkapkan kekecewaan mendalamnya terhadap lambannya respon Royal Society. Ia menyorot promosi 'teori konspirasi tak berdasar' dan 'tuduhan jahat' oleh Musk terhadap Anthony Fauci, seorang tokoh penting dalam dunia kesehatan. Pernyataan ini sebelumnya juga telah dikritik oleh Prof. Dorothy Bishop, yang bahkan sampai mengundurkan diri dari Royal Society sebagai bentuk protes.
Curry juga menghubungkan posisi Musk di pemerintahan Presiden AS Donald Trump dengan situasi yang semakin memburuk. Ia berpendapat pemerintahan tersebut berupaya 'melemahkan riset ilmiah di AS', sebuah tuduhan serius yang semakin memperkuat argumen untuk pengusiran Musk. Ketidakpedulian Royal Society terhadap tindakan Musk dianggap sebagai kurangnya 'keberanian moral' dalam membela komunitas ilmiah dan nilai-nilai yang dianutnya.
Tanggapan Royal Society dan Reaksi Publik
Royal Society dijadwalkan menggelar pertemuan pada 3 Maret untuk membahas prinsip-prinsip terkait pernyataan publik dan perilaku anggota. Pertemuan ini menjadi titik krusial dalam menentukan nasib keanggotaan Musk. Desakan untuk pengusiran Musk telah muncul sejak Agustus 2024, ketika beberapa akademisi menyatakan keprihatinan atas pernyataan Musk terkait kerusuhan di Inggris.
Pengunduran diri Prof. Dorothy Bishop dari Royal Society pada tiga bulan kemudian semakin memperkuat gelombang protes. Pernyataan kontroversial Musk lainnya, seperti ajakan untuk memilih partai Reform UK dan kritik pedas terhadap Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, semakin memperburuk situasi. Musk bahkan menyebut Starmer 'jahat' dan menuduh pemerintah Inggris menutup-nutupi kasus pemerkosaan oleh geng kriminal.
Dampak dan Implikasi
Surat terbuka yang ditandatangani oleh ribuan ilmuwan ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap reputasi Royal Society. Keengganan organisasi tersebut untuk mengambil tindakan tegas dapat dianggap sebagai bentuk pembiaran terhadap perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai ilmiah. Peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan tentang standar keanggotaan dan tanggung jawab organisasi ilmiah dalam menjaga integritas komunitasnya.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya akuntabilitas publik bagi tokoh-tokoh berpengaruh, termasuk para ilmuwan dan pemimpin bisnis. Pernyataan dan tindakan kontroversial dapat berdampak luas, tidak hanya pada reputasi individu, tetapi juga pada kepercayaan publik terhadap ilmu pengetahuan dan lembaga-lembaga ilmiah.
Langkah selanjutnya dari Royal Society akan menjadi penentu. Apakah mereka akan tetap mempertahankan keanggotaan Musk, atau akan memenuhi tuntutan ribuan ilmuwan untuk mengeluarkannya? Keputusan ini akan menjadi ujian nyata bagi komitmen Royal Society terhadap integritas ilmiah dan nilai-nilai yang dianutnya.
Kesimpulan
Permintaan pengusiran Elon Musk dari Royal Society oleh lebih dari 1.900 ilmuwan merupakan peristiwa penting yang menyoroti pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam komunitas ilmiah. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga standar etika dan moral dalam dunia sains, dan bagaimana tindakan dan pernyataan kontroversial dapat berdampak luas pada reputasi individu dan institusi.