AHY Dorong Proyek Tanggul Laut Raksasa untuk Lindungi Pesisir Indonesia
Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong pembangunan Giant Seawall untuk melindungi pesisir Indonesia dari dampak krisis iklim dan cuaca ekstrem.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya pembangunan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Seawall sebagai solusi perlindungan kawasan pesisir Indonesia. Pernyataan ini disampaikan AHY dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Sabtu, 8 Maret 2024. Proyek ini dinilai krusial mengingat meningkatnya dampak krisis iklim dan cuaca ekstrem yang mengancam wilayah pantai utara Indonesia.
AHY menekankan bahwa perubahan iklim merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan infrastruktur. Ia mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim untuk mengurangi risiko bencana alam, khususnya banjir. Pemerintah, tegasnya, berkomitmen untuk memastikan langkah-langkah mitigasi jangka panjang dapat segera direalisasikan demi melindungi masyarakat dari dampak banjir di masa mendatang.
Koordinasi yang kuat antar lembaga dan aksi nyata di lapangan menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan banjir secara efektif dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan proyek Giant Seawall dapat terlaksana dengan optimal dan memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat pesisir.
Proyek Strategis Nasional Giant Seawall
Berdasarkan Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Narasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2025-2029, Proyek Giant Seawall Pantai Utara Jawa masuk dalam Daftar Indikasi Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025-2029. Proyek ini direncanakan mencakup wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
Pelaksanaan PSN dapat diprakarsai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun badan usaha swasta. Keterlibatan pihak swasta dan daerah merupakan bentuk kontribusi dalam pencapaian sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian PSN merupakan bagian integral dari proses perencanaan pembangunan nasional. Penetapan PSN dilakukan setiap tahunnya berdasarkan prioritas pembangunan, kesiapan proyek, ketersediaan pendanaan, dan persetujuan Presiden melalui mekanisme rencana kerja pemerintah.
Manfaat dan Tantangan Giant Seawall
Proyek Giant Seawall diharapkan mampu memberikan perlindungan yang signifikan terhadap ancaman banjir dan abrasi di wilayah pesisir. Namun, proyek berskala besar ini juga akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Perencanaan yang matang dan komprehensif sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dan memastikan keberlanjutan proyek. Studi kelayakan, analisis dampak lingkungan, dan partisipasi masyarakat perlu diprioritaskan untuk memastikan proyek ini memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.
Pemerintah perlu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek ini untuk menghindari potensi korupsi dan memastikan penggunaan anggaran yang efektif dan efisien.
Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, proyek Giant Seawall berpotensi menjadi solusi yang efektif dalam melindungi pesisir Indonesia dari ancaman bencana alam dan perubahan iklim. Namun, pengawasan dan evaluasi yang ketat tetap diperlukan untuk memastikan keberhasilan proyek ini.
Keberhasilan proyek ini akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat pesisir, dengan mengurangi kerugian akibat banjir dan abrasi. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak sangat penting untuk memastikan terwujudnya proyek Giant Seawall yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Indonesia.