AirNav Solo Perkuat Koordinasi Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pastikan Keselamatan Penerbangan
AirNav Solo meningkatkan koordinasi antar bandara dan BMKG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan memastikan keselamatan penerbangan selama musim Lebaran, serta mengimbau masyarakat agar tidak menerbangkan balon udara sembarangan.

Solo, 19 Maret 2024 (ANTARA) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Solo meningkatkan koordinasi antar bandara sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem yang melanda beberapa waktu terakhir. Langkah ini diambil untuk menjamin keselamatan dan kelancaran penerbangan di wilayah Solo dan sekitarnya.
Kepala Cabang Pembantu AirNav Solo, Kelik Widjanarko, menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk menghadapi cuaca ekstrem. "Menghadapi cuaca ekstrem kami sudah punya SOP bagaimana pelayanan penerbangan saat cuaca ekstrem," ujar Kelik di sela penyerahan bantuan sosial di Panti Asuhan Ihsan Sakeena Solo, Jawa Tengah, Rabu.
SOP tersebut mencakup prosedur untuk memastikan kelayakan pesawat terbang lepas landas (take off) atau terbang dalam kondisi cuaca buruk. Selain itu, AirNav Solo juga berkoordinasi erat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca dan mengatur jadwal penerbangan jika diperlukan.
Koordinasi Antar Bandara dan Antisipasi Balon Udara
AirNav Solo juga melakukan koordinasi intensif dengan bandara-bandara terdekat. "Jadi kalau cuaca ekstrem bisa mendarat di bandara terdekat. Setelah cuaca kembali baik penerbangan dilanjutkan ke bandara tujuan," jelas Kelik. Hal ini bertujuan untuk memberikan alternatif bagi pesawat yang terdampak cuaca buruk dan memastikan keselamatan penumpang.
Menjelang musim mudik Lebaran, AirNav Solo juga mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah Pantura dan Wonosobo, untuk tidak menerbangkan balon udara secara sembarangan. "Tradisi balon kan kebanyakan di wilayah pantura, selain itu juga di Wonosobo, di wilayah kami tidak ada. Balon kan tidak bisa terdeteksi radar. Kami di bawah juga sangat sulit memprediksi balon karena dia kan terbang bebas. Namun saat ini pemahaman masyarakat sudah mulai bagus," imbuhnya. Balon udara yang tidak terdeteksi radar dapat membahayakan penerbangan.
Kelik menambahkan bahwa sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya menerbangkan balon udara sembarangan. Hal ini penting untuk menjaga keselamatan penerbangan dan mencegah insiden yang tidak diinginkan.
Bantuan Sosial AirNav Solo untuk Panti Asuhan
Dalam kesempatan yang sama, AirNav Solo juga menyerahkan bantuan sosial senilai Rp50 juta kepada Panti Asuhan Ihsan Sakeena Solo sebagai bagian dari program Safari Ramadhan. Bantuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan.
"Harapannya bantuan ini bermanfaat bagi anak-anak yang membutuhkan," kata Kelik. Bantuan tersebut diterima dengan penuh apresiasi oleh Pengasuh Panti Asuhan Ihsan Sakeena Solo, Triyono.
Triyono mengungkapkan bahwa bantuan tersebut akan digunakan untuk keperluan sekolah dan uang saku bagi 50 anak panti asuhan, mulai dari tingkat TK hingga SMA. "Ini tadi juga ada lomba mewarnai, baca Alquran. Kami memperoleh bantuan AirNav untuk peralatan sekolah dan uang saku untuk anak-anak. Ini membuat anak-anak makin semangat belajar," ujarnya.
Kegiatan bakti sosial ini menunjukkan kepedulian AirNav Solo terhadap masyarakat sekitar dan komitmennya dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan.