Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Hot News

Ajarkan Anak Kelola Emosi Sejak Dini: Kunci Perkembangan Pribadi yang Sehat

Psikolog di Samarinda menekankan pentingnya melatih emosi positif pada anak sejak usia dini untuk perkembangan pribadi yang sehat dan terkendali.

Jumat, 16 Mei 2025 21:45:00
#planetantara
Copied!
Ajarkan Anak Kelola Emosi Sejak Dini: Kunci Perkembangan Pribadi yang Sehat
Psikolog di Samarinda menekankan pentingnya melatih emosi positif pada anak sejak usia dini untuk perkembangan pribadi yang sehat dan terkendali. (©Planet Merdeka)
ADVERTISEMENT

Samarinda, 16 Mei 2024 (ANTARA) - Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur, Elda Trialisa, menekankan pentingnya melatih kemampuan anak dalam mengelola emosi positif sejak usia dini. Hal ini disampaikannya di Samarinda pada Jumat lalu, menyinggung betapa krusialnya kemampuan ini bagi perkembangan anak secara menyeluruh.

Menurut Elda, mengenali dan mengelola emosi merupakan fondasi penting dalam perkembangan kepribadian anak. Ia menjelaskan bahwa sebelum mengajarkan anak tentang emosi, orang tua perlu terlebih dahulu memahami dan mengelola emosi mereka sendiri. "Penting sekali bagi kita untuk mengenali emosi. Namun, sebelum mengenali emosi anak, orang tua memiliki pekerjaan rumah untuk mengenali emosi diri sendiri terlebih dahulu," ujarnya.

Pemahaman emosi diri orang tua akan menjadi dasar yang kokoh dalam mendidik anak. Bukan hanya sekadar mengenali emosi dasar seperti marah, bahagia, jijik, takut, dan sedih, tetapi juga emosi positif seperti bangga, senang, dan kegembiraan. Kemampuan ini akan membentuk pondasi bagi anak untuk tumbuh menjadi individu yang mampu mengelola emosi dengan baik.

Memahami Tahapan Pengenalan Emosi pada Anak

Elda menjelaskan proses pengenalan emosi pada anak melalui tiga tahapan. Pertama, anak diajarkan untuk mengenali dan mengidentifikasi nama emosi yang sedang dirasakan. Tahap ini sangat penting karena merupakan langkah awal dalam memahami perasaan sendiri.

Kedua, anak perlu memahami alasan munculnya emosi tersebut. Dengan memahami penyebabnya, anak dapat belajar untuk mengantisipasi dan merespon emosi dengan lebih bijak. Ketiga, dan yang terpenting, anak perlu belajar mengekspresikan emosi dengan cara yang adaptif dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

"Seringkali orang langsung pada ekspresi emosi tanpa melalui proses mengenali dan identifikasi. Akibatnya, ekspresi emosi menjadi tidak terkontrol, seperti marah yang meledak-ledak atau membanting barang," jelas Elda. Ia menambahkan bahwa pengelolaan emosi yang baik memungkinkan seseorang tetap merasakan marah, tetapi dengan cara yang lebih terkendali dan tidak merugikan.

Mulai Sejak Usia Dini

Pengenalan emosi pada anak, menurut Elda, dapat dimulai sejak usia dini, bahkan sejak usia satu tahun. Pada usia tersebut, anak mulai mengamati dan meniru emosi dari orang-orang terdekatnya, terutama orang tua atau pengasuh. Respons anak terhadap berbagai situasi dan perasaan akan sangat mempengaruhi perkembangan pribadinya.

Anak yang mampu mengenali emosinya lebih mudah mengungkapkan perasaannya, baik positif maupun negatif. Kemampuan ini sangat penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan positif. Selain itu, pengenalan emosi juga penting untuk menumbuhkan keterampilan mengelola emosi, yang berdampak besar pada kesejahteraan psikologis anak.

Keterampilan ini akan sangat membantu anak dalam menghadapi berbagai situasi, seperti kompetisi, interaksi dengan teman sebaya, atau bahkan menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemampuan mengelola emosi yang baik, anak akan lebih mampu mengatasi stres dan tekanan.

Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Elda memberikan contoh pentingnya pengenalan emosi ketika anak terjatuh. Reaksi tertawa saat merasakan sakit bisa menjadi indikasi bahwa anak belum mengenali rasa sakit dengan benar. Dalam situasi seperti ini, orang tua perlu hadir dan menjelaskan emosi yang seharusnya dirasakan.

"Kalau rasa sakit itu tidak apa-apa. Mau sedih, mau nangis boleh. Beri rasa tenang dengan berucap ibu ada di sini, ayah ada di sini, ayo kita obati bersama. Seperti itu melatihnya," jelas Elda. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak untuk memahami dan mengelola emosinya.

Kesimpulannya, melatih emosi positif sejak dini merupakan investasi penting bagi perkembangan anak. Dengan memahami dan mengelola emosi dengan baik, anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih sehat, bahagia, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Peran orang tua dalam proses ini sangat krusial dan tidak dapat digantikan.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • emosi anak
  • kalimantan timur
  • kesehatan mental anak
  • konten ai
  • orang tua
  • pendidikan anak
  • pengelolaan emosi
  • perkembangan anak
  • #planetantara
  • psikolog
  • psikologi anak
  • samarinda
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
Rekomendasi
  • beijing china

    Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara

    20 Agu 2025
  • ekonomi kukar

    Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!

    20 Agu 2025
  • generasi berkarakter

    UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi

    20 Agu 2025
  • ambon maju

    Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar

    20 Agu 2025
  • bupati maluku tengah

    Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan

    20 Agu 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Kurang dari 24 Jam, Polisi Ringkus Terduga Pelaku Premanisme di Tambora Jakarta Barat

    cctv 16 Agu 2025
  • Viral Mengamen hingga Tengah Malam, Dinsos DKI Lakukan Penertiban Pengamen Anak Secara Persuasif

    Dinsos DKI 12 Agu 2025
  • Bikin Heboh! Wakil Menteri Ketenagakerjaan Tampil dengan Kaus One Piece Dukung Buruh Mogok, Simbol Perlawanan Ketidakadilan?

    Bendera Bajak Laut 8 Agu 2025
  • Viral Minta Rp100 Ribu, Juru Parkir Liar Tanah Abang Ditangkap Polisi

    hukum 30 Jul 2025
  • Kurang dari 24 Jam! Polisi Tangkap Dua Pencuri Tas Kereta di Tambora, Korban Rugi Rp10 Juta

    cctv 29 Jul 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap
  • Kapanlagi.com
  • Otosia
  • Liputan6
  • Fimela
  • Bola.net
  • Brilio
  • Bola.com
  • Merdeka
Connect with us

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.