Akhdiansyah Pimpin IKA PMII NTB Periode 2025-2030
Akhdiansyah terpilih memimpin Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Nusa Tenggara Barat periode 2025-2030 setelah melalui proses Musyawarah Wilayah (Muswil) II yang alot dan melibatkan voting serta musyawarah mufakat dengan tokoh p

Anggota DPRD NTB, Akhdiansyah, resmi menjadi nahkoda Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Nusa Tenggara Barat periode 2025-2030. Kepastian ini didapat setelah melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) II IKA PMII NTB pada Sabtu, 25 Januari 2025 di Mataram.
Proses pemilihan ketua IKA PMII NTB kali ini terbilang alot. Sebanyak 10 Pengurus Cabang (PC) awalnya mengajukan tiga kandidat: Akhdiansyah, Moh Akri, dan Zamroni Aziz. "Berdasarkan hasil musyawarah mufakat, 10 PC mengusulkan tiga nama," jelas Ketua PC IKA PMII Lombok Timur, Muhlis Hasyim. Sayangnya, musyawarah lanjutan antar ketiga kandidat menemui jalan buntu.
Karena tak ada kesepakatan, pemilihan dilanjutkan dengan voting. Hasilnya imbang: Akhdiansyah dan Moh Akri sama-sama meraih 5 suara, sementara Zamroni Aziz gugur. Upaya musyawarah antara Akhdiansyah dan Moh Akri pun tetap tak membuahkan hasil. "Hasil musyawarah kami tetap sama. Kami berdua tetap maju," ungkap Moh Akri.
Karena hasil voting yang seri, pimpinan sidang, Prof. Saleh Ending, merujuk pada tata tertib yang telah disepakati sebelumnya. Keputusan akhir diserahkan pada musyawarah yang melibatkan tokoh penting, termasuk Ketua IKA NTB demisioner, SC (Steering Committee), dan OC (Organizing Committee). Musyawarah ini akhirnya menetapkan Akhdiansyah sebagai Ketua dan Zamroni Aziz sebagai Sekretaris IKA PMII NTB periode 2025-2030. "Hal ini didasarkan pada pertimbangan senioritas," terang Prof. Saleh Ending.
Dengan terpilihnya Akhdiansyah, harapannya IKA PMII NTB dapat semakin berkembang dan berkontribusi besar bagi pembangunan Nusa Tenggara Barat. Proses pemilihan yang cukup panjang ini menunjukkan dinamika organisasi dalam memilih pemimpin yang tepat.