Anies Baswedan dan Gerakan Rakyat: Strategi Jangka Panjang di Kancah Politik Nasional?
Pengamat politik menilai keterlibatan Anies Baswedan dengan Gerakan Rakyat sebagai strategi untuk mempertahankan eksistensi politiknya menjelang Pilpres 2029.

Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta dan calon presiden pada Pilpres 2024, kini dikaitkan dengan organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat. Verdy Firmantoro, akademisi dari Universitas Brawijaya, melihat keterlibatan Anies dalam ormas ini sebagai strategi politik jangka panjang untuk mempertahankan eksistensi di panggung politik nasional. Hal ini diungkapkan Verdy di Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu, 5 Juli 2023.
Meskipun Anies tidak menduduki jabatan struktural dalam Gerakan Rakyat, Verdy berpendapat bahwa keterlibatan tersebut memungkinkan Anies untuk mempertahankan pengaruh dan membangun jaringan politik yang kuat. Ormas ini merupakan bagian dari relawan Anies saat Pilpres 2024, dan deklarasinya pada 27 Februari 2023 di Jakarta turut dihadiri Anies.
Strategi ini dinilai sebagai upaya Anies untuk mempertahankan basis pendukungnya dan memperluas pengaruh menjelang Pilpres 2029. Anies, yang sebelumnya berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, berpotensi memanfaatkan Gerakan Rakyat untuk muncul sebagai figur alternatif pada kontestasi nasional mendatang. Lebih lanjut, Anies dapat memanfaatkan Gerakan Rakyat untuk menarik simpati publik yang merasa kurang puas dengan pemerintah saat ini.
Gerakan Rakyat: Upaya Pertahankan Eksistensi Politik Anies?
Menurut Verdy, keterlibatan Anies dalam Gerakan Rakyat merupakan langkah strategis untuk menjaga relevansi di tengah dinamika politik Indonesia. "Langkah Anies Baswedan ini bisa dilihat sebagai strategi politik jangka panjang. Ini bisa dibaca sebagai bentuk upaya menjaga eksistensi di panggung politik," ujar Verdy. Dengan tidak terlibat langsung dalam struktur organisasi, Anies tetap dapat mempertahankan pengaruhnya dan membangun jaringan politik secara efektif.
Anies, yang dianggap sebagai tokoh inspirasi Gerakan Rakyat, diharapkan dapat memanfaatkan ormas ini untuk memperkuat basis pendukungnya. Namun, Verdy mengingatkan pentingnya Gerakan Rakyat untuk mempertahankan momentum dan membangun basis akar rumput yang kuat agar tidak hanya menjadi gerakan simbolik.
"Gerakan ini perlu grass root atau akar rumput yang jelas. Ini memperkuat basis politiknya," tegas Dosen Komunikasi Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya tersebut. Dengan demikian, Gerakan Rakyat perlu menunjukkan kinerja dan program nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Potensi dan Tantangan Gerakan Rakyat
Meskipun Gerakan Rakyat memiliki potensi untuk menjadi kekuatan politik yang signifikan bagi Anies, ormas ini juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah membangun basis massa yang kuat dan solid di seluruh Indonesia. Gerakan Rakyat perlu menunjukkan eksistensinya melalui program-program yang berdampak positif bagi masyarakat.
Tantangan lain adalah menjaga netralitas dan menghindari keterlibatan dalam konflik politik yang dapat memecah belah masyarakat. Gerakan Rakyat harus mampu menjadi wadah bagi berbagai kalangan masyarakat, tanpa terkecuali. Keberhasilan Gerakan Rakyat dalam mengatasi tantangan-tantangan ini akan menentukan peran dan pengaruhnya di kancah politik nasional.
Keberadaan Gerakan Rakyat sebagai bagian dari strategi politik Anies Baswedan patut untuk terus dipantau. Apakah Gerakan Rakyat akan menjadi kekuatan politik yang signifikan bagi Anies dalam menghadapi Pilpres 2029, hanya waktu yang akan menjawabnya.
Anies Baswedan sendiri, hingga saat ini, belum memberikan pernyataan resmi mengenai perannya dalam Gerakan Rakyat. Namun, kehadirannya dalam deklarasi ormas tersebut telah cukup memberikan sinyal kuat mengenai strategi politik jangka panjang yang tengah ia rancang.
Kesimpulannya, keterlibatan Anies Baswedan dengan Gerakan Rakyat merupakan strategi politik yang menarik untuk diamati. Keberhasilan strategi ini akan bergantung pada kemampuan Gerakan Rakyat untuk membangun basis massa yang kuat dan solid, serta menjaga netralitas dan menghindari keterlibatan dalam konflik politik.