Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang HUT Ke-80 RI, BPBD DKI Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama Lima Hari
BPBD DKI Jakarta menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama lima hari untuk mitigasi cuaca ekstrem dan mendukung kelancaran HUT Ke-80 RI. Simak detailnya!

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengambil langkah proaktif. Mereka menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama lima hari penuh. Inisiatif ini dilakukan untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG.
Kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca ini berlangsung mulai tanggal 17 hingga 21 Agustus 2025. Pelaksanaannya merupakan hasil kolaborasi sinergis antar lembaga. BPBD DKI Jakarta bekerja sama dengan BMKG dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Tujuan utama OMC adalah mitigasi bencana hidrometeorologi di ibu kota. Selain itu, operasi ini juga mendukung kelancaran seluruh rangkaian acara. Ini termasuk Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Prediksi Cuaca dan Indikator Potensi Hujan
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa prediksi cuaca dari BMKG menunjukkan potensi peningkatan curah hujan pada pertengahan Agustus. Oleh karena itu, Operasi Modifikasi Cuaca ini menjadi respons strategis. Ini adalah bentuk mitigasi proaktif dari pemerintah daerah.
Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Fahim, menambahkan bahwa fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) aktif di Fase 2 (Samudra Hindia Bagian Barat). Potensi gelombang "low frequency" dan "Kelvin" juga terdeteksi. Selain itu, terdapat OLR negatif di wilayah Jawa Bagian Barat.
Indikator-indikator tersebut berpotensi menjadi pemicu. Ini menunjukkan masih adanya potensi hujan di sebagian wilayah Jabodetabek. Secara umum, wilayah Jabodetabek memiliki kelembaban yang berkisar antara 40-100 persen pada lapisan 925-500 hPa. Labilitas atmosfer menunjukkan kondisi massa udara labil lemah dan potensi konveksi sedang.
Strategi Pelaksanaan dan Prioritas Operasi
Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, memberikan rincian pelaksanaan hari pertama. Berdasarkan pantauan radar cuaca, tim melakukan intervensi dini. Ini dilakukan terhadap awan-awan hujan potensial yang bergerak menuju Jakarta.
Prioritas utama dalam Operasi Modifikasi Cuaca ini adalah memastikan area pusat perayaan. Khususnya di sekitar Istana Merdeka dan Monas, tetap kondusif. Area tersebut harus bebas dari hujan lebat selama upacara berlangsung.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat efektif. Ini diharapkan mampu memitigasi risiko cuaca ekstrem. Selain itu, memastikan seluruh agenda kenegaraan dan perayaan masyarakat dalam rangka HUT Ke-80 RI dapat berlangsung dengan khidmat, aman, dan nyaman.