Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto Bahas Penguatan Hubungan Bilateral dan Tantangan Regional
PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Menhan Indonesia Prabowo Subianto melakukan pembicaraan telepon membahas penguatan hubungan bilateral, tantangan regional, dan persiapan KTT ASEAN ke-46.

Kuala Lumpur dan Jakarta, 6 Mei 2024 - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto baru-baru ini melakukan pembicaraan telepon yang membahas berbagai isu penting, termasuk penguatan hubungan bilateral kedua negara dan tantangan regional yang sedang dihadapi. Percakapan tersebut berlangsung pada Sabtu malam, 3 Mei 2024, dan menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor.
Dalam unggahan di akun Instagram-nya pada Minggu, 4 Mei 2024, Anwar Ibrahim menyatakan bahwa ia bertukar pandangan dengan Prabowo Subianto mengenai kerja sama Indonesia-Malaysia di berbagai sektor. Anwar menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antara kedua negara sekutu tersebut. Ia juga mengungkapkan keyakinan bahwa ikatan erat antara Malaysia dan Indonesia akan bermanfaat bagi kepentingan rakyat kedua negara. Hal ini menunjukkan komitmen kuat kedua pemimpin untuk menjaga hubungan bilateral yang harmonis dan saling menguntungkan.
Pembahasan juga menyinggung persiapan Malaysia sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur pada akhir Mei 2024. Sebagai pemegang keketuaan ASEAN saat ini, Malaysia memiliki peran penting dalam memastikan kesuksesan penyelenggaraan KTT tersebut. Persiapan yang matang dan kolaborasi yang baik antar negara anggota ASEAN sangat krusial untuk menghadapi berbagai tantangan regional yang kompleks.
Penguatan Kerja Sama Regional dan Tantangan Geopolitik
Selain membahas hubungan bilateral, Anwar dan Prabowo juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk meningkatkan kerja sama regional dan menjaga persatuan di dalam ASEAN. Hal ini sangat penting mengingat tantangan geopolitik dan ekonomi global saat ini yang memerlukan respons kolektif dari negara-negara ASEAN. Dengan bersatu, ASEAN diharapkan dapat menghadapi tantangan tersebut dengan lebih efektif dan melindungi kepentingan jangka panjang kawasan.
Dalam konteks ini, Prabowo Subianto mengundang Anwar Ibrahim untuk melakukan kunjungan resmi ke Jakarta dalam waktu dekat. Undangan ini menunjukkan keinginan Indonesia untuk terus memperkuat hubungan bilateral dengan Malaysia dan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
Sebelumnya, pada 1 Mei 2024, Anwar Ibrahim juga melakukan panggilan telepon bersama dengan Presiden Prabowo Subianto, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone. Pembahasan dalam panggilan telepon tersebut berfokus pada langkah-langkah AS terkait tarif dan situasi di Myanmar.
Tanggapan Terhadap Kebijakan AS dan Situasi di Myanmar
Anwar Ibrahim menekankan pentingnya ASEAN untuk mengambil tindakan yang solid dan terpadu guna memperkuat posisi dan melindungi kepentingan jangka panjang kawasan. Hal ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya solidaritas dan kerja sama antar negara ASEAN dalam menghadapi tantangan eksternal. Situasi di Myanmar, misalnya, memerlukan respons kolektif dari ASEAN untuk mendorong penyelesaian damai dan demokratis.
Pertemuan virtual antara para pemimpin ASEAN ini menunjukkan komitmen mereka dalam menghadapi tantangan regional dan global. Koordinasi dan kerja sama yang erat antar negara anggota ASEAN menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan.
Secara keseluruhan, pembicaraan telepon antara Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama regional. Kunjungan resmi Anwar Ibrahim ke Jakarta yang direncanakan di masa mendatang diharapkan dapat semakin memperkuat kerja sama tersebut dan menghasilkan berbagai kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua negara.