Prabowo-Anwar Bahas Dampak Tarif Impor Trump terhadap ASEAN
Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar Ibrahim membahas dampak kebijakan tarif impor AS era Trump terhadap ASEAN dan kerja sama bantuan bencana di Myanmar, dalam pertemuan silaturahmi di Putrajaya.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu di kediaman resmi PM Anwar di Putrajaya, Malaysia pada Minggu, 7 April. Pertemuan silaturahmi Idul Fitri ini membahas berbagai isu strategis, terutama dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat di masa pemerintahan Donald Trump terhadap negara-negara ASEAN. Pertemuan tersebut juga menyinggung pentingnya koordinasi bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Myanmar. Kedua pemimpin negara pendiri ASEAN ini berdiskusi secara empat mata, membahas berbagai tantangan dan peluang kerjasama bilateral.
PM Anwar Ibrahim mengonfirmasi pertemuan tersebut melalui media sosialnya, menyatakan bahwa pembahasan meliputi isu-isu serantau penting, termasuk dampak tarif baru AS terhadap ASEAN dan upaya bantuan kemanusiaan untuk Myanmar. Meskipun detail diskusi mengenai tarif impor AS tidak diungkapkan secara terbuka oleh kedua pemimpin, pertemuan ini menandakan pentingnya koordinasi dan kerjasama antar negara ASEAN dalam menghadapi kebijakan ekonomi global yang fluktuatif.
Pertemuan Prabowo dan Anwar berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Setelah berbincang empat mata, PM Anwar mengantar Presiden Prabowo hingga ke kendaraan. Suasana Lebaran yang penuh keberkahan menjadi latar belakang pertemuan yang menekankan pentingnya persaudaraan dan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia untuk keamanan dan kesejahteraan regional. Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Sekretaris Pribadi Presiden Rizky Irmansyah.
Dampak Tarif Impor AS dan Kerja Sama ASEAN
Kebijakan tarif impor AS yang diterapkan pada masa pemerintahan Donald Trump berdampak signifikan terhadap beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia. Indonesia terkena tarif resiprokal 32 persen, sementara negara lain seperti Filipina (17 persen), Singapura (10 persen), Malaysia (24 persen), Kamboja (49 persen), Thailand (36 persen), dan Vietnam (46 persen) juga mengalami dampak yang bervariasi. Pembahasan mengenai dampak ini dalam pertemuan Prabowo-Anwar menunjukkan keprihatinan bersama terhadap dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomian regional.
Meskipun detail diskusi tidak dipublikasikan, pertemuan ini menunjukkan komitmen kedua pemimpin untuk mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Kerjasama antar negara ASEAN dinilai penting untuk merumuskan strategi yang efektif dalam menghadapi dampak negatif kebijakan tarif impor tersebut dan memperkuat posisi tawar ASEAN di kancah internasional.
Pertemuan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama ekonomi regional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan ASEAN. Koordinasi dan kolaborasi antar negara anggota sangat penting untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan memastikan stabilitas ekonomi regional.
Bantuan Kemanusiaan untuk Myanmar
Selain membahas dampak tarif impor AS, Presiden Prabowo dan PM Anwar juga membahas pentingnya bantuan terkoordinasi untuk korban gempa bumi di Myanmar. Pertemuan ini menunjukkan kepedulian dan komitmen kedua negara dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara tetangga yang sedang menghadapi bencana. Kerjasama regional dalam penanggulangan bencana menjadi fokus penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Koordinasi bantuan kemanusiaan antar negara ASEAN akan memastikan efektivitas dan efisiensi dalam penyaluran bantuan kepada yang membutuhkan. Hal ini juga menunjukkan solidaritas dan kerja sama antar negara ASEAN dalam menghadapi tantangan bersama, termasuk bencana alam.
Komitmen bersama untuk membantu Myanmar dalam pemulihan pasca bencana menunjukkan pentingnya solidaritas regional dan kerja sama kemanusiaan antar negara ASEAN. Bantuan yang terkoordinasi akan lebih efektif dalam meringankan penderitaan korban dan mempercepat proses pemulihan.
Penguatan Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia
Pertemuan Prabowo-Anwar juga menegaskan komitmen kedua negara untuk memelihara hubungan bilateral yang kuat. Semangat Idul Fitri diharapkan dapat memperkuat persaudaraan dan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia untuk keamanan dan kesejahteraan regional. Hubungan bilateral yang erat sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan global dan regional.
Kerjasama ekonomi, politik, dan keamanan antara Indonesia dan Malaysia akan terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan bersama. Kedua negara akan terus bekerja sama dalam berbagai forum regional dan internasional untuk memperkuat posisi tawar dan kepentingan bersama.
Secara keseluruhan, pertemuan Presiden Prabowo dan PM Anwar di Putrajaya merupakan langkah penting dalam memperkuat kerjasama bilateral dan regional. Pembahasan isu-isu strategis, seperti dampak tarif impor AS dan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, menunjukkan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas kawasan.
Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 mengumumkan kebijakan tarif resiprokal, yang mulai berlaku secara bertahap. Indonesia terkena tarif 32 persen.