Prabowo-Anwar Bahas Dampak Tarif Impor AS terhadap ASEAN
Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar Ibrahim membahas dampak tarif impor baru AS terhadap negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia, dalam pertemuan di Putrajaya.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membahas dampak tarif impor baru Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara ASEAN. Pertemuan tersebut berlangsung di Putrajaya, ibu kota administratif Malaysia, Minggu (7/4). Pertemuan ini terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri. Pembahasan meliputi dampak tarif AS terhadap negara-negara ASEAN dan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar pasca gempa bumi.
Anwar Ibrahim, yang menyebut Prabowo sebagai "teman lama," menyatakan pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat. Ia menjadi tuan rumah pertemuan di kediaman resminya, Seri Perdana. Melalui media sosial, Anwar menyampaikan, "Kami membahas isu-isu regional penting, termasuk dampak tarif baru yang diberlakukan AS terhadap negara-negara ASEAN, selain tindakan kolektif kami dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Myanmar yang menderita akibat gempa bumi baru-baru ini." Namun, baik Anwar maupun Prabowo tidak merinci lebih lanjut hasil diskusi mengenai tarif AS atau topik lainnya.
Meskipun demikian, Anwar menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga dan meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia. "Semoga semangat Idul Fitri memperkuat persaudaraan dan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia demi keamanan dan kemakmuran regional," kata PM Malaysia tersebut. Foto-foto yang dibagikan oleh Kantor Perdana Menteri Malaysia menunjukkan Prabowo, mengenakan kemeja batik cokelat dan peci, disambut Anwar di beranda sebelum menuju ke ruang pertemuan. Keduanya terlihat berbincang selama jamuan makan, dan setelah pertemuan, Anwar mengucapkan selamat tinggal kepada Prabowo dengan pelukan saat Prabowo meninggalkan Seri Perdana.
Dampak Tarif Impor AS terhadap Indonesia dan Malaysia
Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Sekretaris Pribadi Rizky Irmansyah selama kunjungannya. Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif hampir universal atas produk impor dari negara-negara asing ke AS pada 2 April, Indonesia dan Malaysia tidak terkecuali. Tarif dasar 10 persen diberlakukan efektif 5 April, sementara tarif timbal balik terhadap Indonesia dan puluhan negara lain akan berlaku mulai Rabu (9/4). Indonesia menghadapi tarif 32 persen, sementara Malaysia dikenakan tarif 24 persen. Negara-negara ASEAN lainnya, seperti Kamboja, Vietnam, dan Thailand, menghadapi tarif yang lebih tinggi, masing-masing 49, 46, dan 36 persen.
Pertemuan Prabowo dan Anwar menunjukkan keprihatinan bersama atas dampak potensial tarif AS terhadap perekonomian kedua negara dan kawasan ASEAN secara keseluruhan. Diskusi ini kemungkinan membahas strategi bersama untuk mengurangi dampak negatif tarif tersebut, baik melalui negosiasi bilateral maupun kerja sama regional. Kunjungan Prabowo ke Malaysia juga menekankan pentingnya hubungan bilateral Indonesia-Malaysia dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Meskipun detail diskusi belum diungkapkan, pertemuan ini menandakan upaya proaktif kedua pemimpin dalam merespons kebijakan ekonomi AS. Kerja sama dan koordinasi antara Indonesia dan Malaysia, serta negara-negara ASEAN lainnya, sangat penting untuk menghadapi dampak tarif impor AS dan menjaga stabilitas ekonomi regional. Langkah selanjutnya yang akan diambil oleh kedua negara masih dinantikan.
Pentingnya Kerja Sama ASEAN
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan PM Anwar menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi tantangan global. Dampak tarif impor AS bukan hanya masalah bilateral, tetapi juga berdampak pada seluruh negara ASEAN. Oleh karena itu, koordinasi dan strategi bersama di antara negara-negara ASEAN sangat krusial untuk mengurangi dampak negatif dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak diskusi dan koordinasi antara Indonesia, Malaysia, dan negara-negara ASEAN lainnya untuk menghadapi tantangan ekonomi global bersama-sama. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi regional dan memastikan kesejahteraan masyarakat di kawasan ASEAN.
Pertemuan ini juga memperlihatkan hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Malaysia. Kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan politik, menjadi kunci dalam menghadapi tantangan regional dan global.
Kesimpulannya, pertemuan antara Presiden Prabowo dan PM Anwar merupakan langkah penting dalam merespons kebijakan tarif impor AS. Diskusi ini menunjukkan komitmen kedua pemimpin untuk memperkuat kerja sama bilateral dan regional dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Meskipun detail hasil diskusi belum dipublikasikan, pertemuan ini memberikan sinyal positif bagi upaya bersama dalam mengurangi dampak negatif tarif impor AS terhadap negara-negara ASEAN.