Arahan Presiden Prabowo: Tiga Bulan Kerja Kabinet Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna pertama tahun 2025, mengapresiasi kinerja kabinet dan menekankan pentingnya pengabdian untuk negara serta sejumlah program prioritas.

Presiden RI Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna pertama tahun 2025 pada Rabu di Kantor Presiden, Jakarta. Didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Presiden menyampaikan arahannya kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. Sidang ini menandai tiga bulan pemerintahan Kabinet Merah Putih pasca pelantikan pada 20 Oktober 2024.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas kinerja Kabinet Merah Putih. Ia menekankan kekompakan dan kerja sama yang baik antar menteri, serta komitmen kuat untuk memberikan hasil terbaik bagi rakyat. Presiden juga menyinggung pertemuannya dengan Profesor Emil Salim, yang mengingatkan pentingnya orientasi pengabdian seorang menteri kepada negara, terlepas dari latar belakang politik atau organisasi.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjalankan 'state craft' dengan bertahap, melalui pengalaman dan tantangan, demi kemajuan bangsa. Ia menggarisbawahi bahwa meskipun menteri berasal dari berbagai latar belakang, setelah dilantik, orientasi mereka haruslah kepentingan negara dan rakyat. Presiden menilai, kinerja pemerintah efektif terbukti dari berjalannya Natal dan Tahun Baru 2025 dengan lancar dan aman.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menguraikan kriteria prioritas anggaran negara. Kriteria tersebut meliputi penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas (terukur dalam devisa yang dihasilkan dan dihemat), swasembada pangan dan energi, serta terobosan teknologi. Presiden menegaskan komitmen untuk mencapai swasembada pangan, dengan target tidak lagi mengimpor beras, jagung, dan garam pada tahun 2025.
Presiden juga menekankan penghematan anggaran dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak esensial, seperti perayaan-perayaan yang bersifat seremoni. Ia menargetkan penghematan hingga Rp20 triliun lebih melalui pengurangan perjalanan dinas. Presiden Prabowo juga menyampaikan perkembangan Program Makan Bergizi yang telah menjangkau 650.000 anak di 31 provinsi dan menargetkan seluruh anak Indonesia pada akhir 2025.
Dalam hal perekonomian, Presiden mengapresiasi kebijakan-kebijakan pro-rakyat, termasuk penghapusan utang petani dan nelayan serta berbagai bantuan langsung tunai. Presiden juga mengumumkan kebijakan mewajibkan perusahaan penerima kredit dari bank pemerintah untuk menempatkan hasil penjualan ekspornya di bank Indonesia. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelanggaran pertanahan dan kehutanan juga akan diperketat.
Presiden menutup arahannya dengan menyampaikan peresmian 37 proyek strategis ketenagalistrikan nasional, sebagian besar menggunakan energi terbarukan. Ia menekankan pentingnya meneruskan estafet pembangunan nasional dan optimis Indonesia akan mencapai cita-citanya.